Seoul (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Senin, mengatakan pihaknya berencana mengerahkan dokter militer ke ruang gawat darurat rumah sakit di tengah kekhawatiran yang meningkat terkait kemungkinan terganggunya layanan darurat selama liburan Chuseok akibat aksi mogok kerja berkepanjangan para dokter junior.

Wakil Menteri Kesehatan Kedua Park Min-soo mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah akan mengirim sekitar 250 dokter militer dan kesehatan masyarakat untuk menangani layanan darurat sebelum dan sesudah liburan yang berlangsung dari 14 hingga 18 September mendatang.

“Kami sedang memperkuat tenaga medis dengan memanfaatkan dokter militer dan dokter kesehatan masyarakat, sambil merekrut perawat dan dokter kontrak,” kata Park.

Kementerian mencatat bahwa jumlah dokter, termasuk spesialis dan dokter junior, yang saat ini bekerja di ruang gawat darurat mencapai 73,4 persen dari kapasitas biasanya.

Dari 409 ruang gawat darurat di seluruh negeri, 406 di antaranya tetap beroperasi 24 jam, meskipun 27 ruang gawat darurat telah mengurangi jumlah tempat tidur.

Hingga Jumat, total jumlah tempat tidur yang tersedia di lembaga-lembaga medis darurat mencapai 5.918 atau 97,5 persen dari 6.069 tempat tidur yang tercatat pada minggu pertama Februari, tepat sebelum aksi mogok kerja para dokter junior berlangsung.

Sumber : Yonhap-OANA

Baca juga: Korsel peringatkan rumah sakit akan kurangi kuota dokter magang
Baca juga: Profesor kedokteran Korsel mogok kerja tanpa batas waktu
​​​​​​​


Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024