Jayapura (ANTARA) -
Dinas Perhubungan Papua menyiapkan 15 mini bus untuk mengangkut jemaat yang akan mengikuti ibadah kunjungan Paus Fransiskus di Vanimo, Papua Nugini (PNG) pada September 2024.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Recky D. Ambrauw di Jayapura, Senin, mengatakan 15 mini bus tersebut terdiri atas 10 bus yang digunakan sedangkan sisanya sebagai cadangan.

Baca juga: Masyarakat perbatasan Papua antusias sambut kedatangan Paus di Vanimo
 
“Kami secara intensif melakukan koordinasi dengan pihak Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPPKLN) serta instansi terkait lainnya dalam hal transportasi,” katanya.

Menurut Recky, saat ini transportasi telah siap digunakan, tinggal menunggu arahan seperti apa mekanisme pengantaran para jemaat ke Vanimo. “Kami saat ini menunggu informasi lebih lanjut terkait dengan pengantaran para jemaat ini seperti apa, apakah langsung masuk ke Vanimo atau tidak,” ujarnya.
 
Dia menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) pihaknya telah menyiapkan, termasuk dengan kesiapan supir dalam hal administrasi serta adanya Liaison Officer (LO) yang nantinya bertanggung jawab dan mengkoordinasikan kegiatan tersebut.

“Kami sudah menyiapkan SOP-nya dan sesuai data dari pihak keuskupan kurang lebih 180 orang yang akan berangkat ke Vanimo, sehingga persiapan dari kami juga memiliki paspor,” katanya.

Sebelumnya, Pastor Willem Warat Bungan mengatakan umat Katolik yang ada di wilayah perbatasan, seperti Kota Jayapura, Kabupaten Keerom hingga Kabupaten Pegunungan Bintang mempunyai kedekatan dengan warga di Vanimo, baik dari sisi kondisi alam maupun keluarga.

Baca juga: Pemprov Papua: 200 umat Katolik dijadwalkan hadiri ibadah di Vanimo

Baca juga: Imigrasi Jayapura: Permohonan surat perjalanan lintas batas meningkat
 
"Saat ini sudah 176 orang yang mendaftarkan diri ke Vanimo menggunakan paspor," katanya.
 
Menurut Pastor Willem, sesuai kesepakatan bersama kunjungan Paus Fransiskus ke Vanimo berlangsung sehari, sehingga diharapkan umat yang bersama rombongan dapat mengikuti aturan, sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.
 
"Ini memang urusan gereja, tetapi umat juga harus ingat bahwa kami pergi ke negara lain, sehingga ada aturan yang harus ditaati," ujarnya.

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024