Kami berkomitmen memastikan para guru, terutama yang berada di daerah terpencil, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah
Palangka Raya (ANTARA) -
 Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengambil kebijakan membantu ribuan guru di daerahnya untuk memiliki tempat tinggal atau rumah yang layak huni.
 
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Reza Prabowo di Palangka Raya Senin menjelaskan, program pemprov adalah membangun 5.000 unit rumah untuk para guru dalam kurun lima tahun ke depan.
 
"Program ini pengembangan signifikan dari inisiatif sebelumnya yang telah berhasil merealisasikan pembangunan 1.000 rumah guru di berbagai wilayah di provinsi ini," kata Reza.
 
Dia mengatakan, Gubernur Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo berkomitmen menyejahterakan para guru. Penyediaan rumah layak bagi guru itu diyakini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kalteng.
 
"Program ini tak hanya menyediakan tempat tinggal, namun juga bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi para guru dalam mencerdaskan generasi muda. Dengan tempat tinggal yang layak dan dekat dengan lokasi sekolah, diharap para guru dapat mengajar dengan lebih fokus dan maksimal," katanya.
 
Pembangunan 5.000 rumah guru ini direncanakan dilaksanakan secara bertahap, dengan prioritas diberikan kepada daerah-daerah terpencil yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap fasilitas perumahan.
 
Menurutnya, guru yang mengabdi di daerah-daerah tersebut seringkali menghadapi tantangan lebih besar, sehingga keberadaan rumah layak akan sangat membantu mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari.
 
"Kami berkomitmen memastikan para guru, terutama yang berada di daerah terpencil, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah," katanya.
 
Sebelumnya, Disdik bersama Bank Kalteng telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama berkaitan dengan pelaksanaan program rumah untuk guru tersebut.
 
Reza menyampaikan pula bahwa Dinas Pendidikan menyiapkan instrumen kebijakan, yakni untuk uang muka yang ditanggung Pemprov Kalteng sebesar Rp10.000.000 per guru.
 
la juga menjelaskan proses pemilihan pengembang untuk program ini dilakukan dengan sangat transparan melalui mekanisme beauty contest. Beberapa pengembang siap berkontribusi terhadap pembangunan ini.
 
"Karena kita di sisi pemerintahan tidak boleh asal tunjuk, harus ada beauty contest, dan itu sudah kita lakukan," ujarnya.
 
Reza berharap program ini memberikan kenyamanan lebih kepada para guru. Pihaknya ingin para guru tinggal terima kunci, dan nantinya juga ada grace period yang diberikan kepada guru, sehingga yang harusnya ketika akadnya hari ini, bulan depan sudah mulai nyicil, tetapi ini diberi waktu tiga bulan ke depan.
 
Pembangunan rumah dilakukan dengan konsep klaster, jadi satu hamparan tanah minimal dibangun empat sampai lima rumah. Dengan adanya beberapa rumah di suatu tempat itu bisa meningkatkan persaudaraan, komunikasi antar guru, dan memudahkan dalam pengawasan.
 
"Terkait lahan, kita pastikan tanahnya ini kondisinya betul-betul aman clear and clean. Dengan adanya klaster ini kita bisa membuat pusat-pusat perekonomian baru, jadi pemerataan pembangunan bisa kita lakukan di seluruh kabupaten/kota se- Kalimantan Tengah," katanya.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024