... kekerasan itu terjadi saat Amerika Serikat mendesak Rusia membujuk pemberontak pro-Kremlin... "Slavyansk, Ukraina (ANTARA News) - Empat orang dilaporkan tewas dalam baku tembak di Ukraina timur yang bergolak, mengganggu gencatan senjata Paskah di bekas republik Sovyet itu, Minggu.
Tiga anggota milisi pro-Rusia dan seorang penyerang tewas dalam baku tembak di satu penghadang jalan dekat kota Slavyansk, yang dikuasai kelompok separatis, kata pemimpin lokal Vyatcheslav Ponomarev.
Identitas para penyerang tidak diketahui. Pemerintah sementara Kiev telah berjanji akan menghentikan operasi militer untuk mengusir pemberontak sampai berakhirnya liburan Paskah Ortodoks Senin.
Seorang anggota milisi pro-Rusia di lokasi itu mengemukakan kepada AFP bahwa 20 penyerang dalam empat mobil melepaskan tembakan senjata-senata otomatis ke pos pemberontak Minggu pagi. Akan tetapi ia tidak dapat mengonfirmasikan mengenai korban.
Aksi kekerasan itu terjadi saat Amerika Serikat mendesak Rusia membujuk pemberontak pro-Kremlin melaksanakan perjanjian internasional yang menyerukan mereka menyerahkan senjata-senjata mereka dan meninggalkan gedung-gedung publik yang mereka duduki.
Sabtu malam para pemimpin Ortodoks di Kiev dan Moskow terlibat perdebatan keras menyangkut krisis Ukraina.
Uskup Agung Filaret mengecam orang-orang yang setia pada pemerintah Kiev pro-Barat bahwa Rusia adalah satu "musuh" yang serangnya di Ukraina menemukan kegagalan karena itu adalah kejahatan dan bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Di Moskow, Uskup Agung Gereja Rusia, Kirill, memanjatkan doa bagi Ukraina di mana ia memohon kepada Tuhan "mengakhiri desain-desain mereka ingin menghancurkan Rusia yang suci".
Kirill mengatakan walaupun Ukraina terpisah dalam "politik", "secara spritual dan sejarah" adalah satu dengan Rusia, dan mendoakan bahwa hal itu akan bermanfaat bagi pihak penguasa adalah mereka yang "dipilih secara sah".
Pernyatan-pernyataan itu akan disiarkan di televisi Rusia Ahad. Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin -- yang Kiev dan Washington tuduh mendalangi pemberontakan di Ukraina--dengan tujuan untuk menghidupkan kembali Uni Sovyet.
Yatsenyuk dalam stasiun televis NBC juga mengecam mereka yang dilaporkan menyebarkan pamflet-pamflet menuntut pendafaran warga Yahudi atau diusir dari Ukraina timur sebagai tidak sah dan harus diadili.
Amerika Serikat Sabtu dilaporkan meningkatkan kekuatan militernya dalam satu peringataa kepada Rusia yang menggelarkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina.
Surat kebar The Washington Post mengatakan, Amerika Serikat akan megirim pasukan darat ke Polandia dan kemugkinan negara-negara Baltik untuk memperluas kehadiran NATO di Eropa Timur itu.
Menteri Pertahanan Polandia, Tomasz Siemoniak, dalam satu pernyataan yang dikutip media mengatakan Polandia, yang anggota NATO akan memainkan peran penting dalam operasi itu.
Washington memperingatkan Moskow bahwa Ukraina beeada dalam satu "periode sunbu yang berputar" sementara pemberotnak pro-Rusia menolak menaati perjanjian Jenewa yang dicapai Kamis, oleh Rusia, Amerika Serikat, Ukraina daa Uni Eropa untuk melucuti senjata.
Menlu AS John Kerry mengemukakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pelaksanaan penuh dan segera diepenuhi" diperlukan dalam beberapa hari ke depan.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014