Dalam forum ini kami mengajak petani untuk segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak para petani yang terdaftar untuk segera menebus pupuk bersubsidi agar produktivitas pertanian semakin optimal.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh menjelaskan hal tersebut dalam "PI (Pupuk Indonesia) Menyapa" di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Senin.

"Dalam forum ini kami mengajak petani untuk segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi, sehingga penambahan alokasi oleh Pemerintah untuk peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional bisa tersalurkan dengan optimal. Penebusan pupuk bersubsidi sekarang pun lebih gampang, petani terdaftar cukup membawa Kartu Tani atau KTP (Kartu Tanda Penduduk) ke kios resmi," ujar Tri Wahyudi.

Program "PI (Pupuk Indonesia) Menyapa" digelar Kamis (29/8) di Bangka Tengah, Bangka Belitung, merupakan forum komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan di lapangan. Acara ini bertujuan untuk mendorong percepatan penebusan pupuk bersubsidi dan menjadi upaya Pupuk Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.

Tri Wahyudi mengungkapkan pada 2024, Pemerintah telah menambah volume pupuk bersubsidi nasional dari alokasi awal tahun sebesar 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton pada April 2024. Karena itu Pupuk Indonesia mendorong petani di Bangka Belitung mengoptimalkan penambahan alokasi tersebut dengan segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi di sisa tahun 2024 ini.

Adapun penyerapan pupuk bersubsidi secara nasional per tanggal 27 Agustus 2024 masih di angka 45,5 persen atau sebesar 4.346.294 ton. Kondisi yang sama juga terjadi di Kepulauan Bangka Belitung, dimana realisasinya tercatat di angka 2.784 ton atau 47,4 persen dari alokasi 2024. Sementara di Kabupaten Bangka Tengah penyerapan pupuk bersubsidi baru 76 ton atau 29,8 persen dari alokasi.

Tri Wahyudi pun mengajak seluruh perwakilan ketua kelompok tani agar dapat menyebarkan informasi bahwa terdapat alokasi tambahan pupuk bersubsidi yang dapat ditebus petani terdaftar. Alokasi ini sudah siap untuk ditebus khususnya menyambut musim tanam Oktober-Maret.

"Selain penebusannya mudah, bagi petani yang belum terdaftar, Pemerintah juga memberikan kesempatan untuk memperbarui e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) setiap empat bulan sekali. Kesempatan ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik," tandasnya.

Terakhir ia menjelaskan, program "PI Menyapa" ini menjadi upaya Pupuk Indonesia untuk optimalisasi pencapaian target penyaluran di samping memperhatikan tertib administrasi penyaluran sehingga meminimalkan koreksi (Zero Correction). Untuk itu, program ini juga menyentuh distributor dan pengecer.

Kepada distributor dan kios, Pupuk Indonesia mendorong adanya ketersediaan stok pupuk bersubsidi, sehingga penyalurannya kepada petani dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam petunjuk terbaru sesuai KepDirjen PSP Kementan Nomor 30 Tahun 2024. Untuk itu Tri Wahyudi juga mengunjungi sejumlah distributor dan kios untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Kepulauan Bangka Belitung.

"Ketersediaan pupuk bersubsidi aman, sesuai dengan regulasi. Petani sudah bisa menebusnya saat ini juga," katanya.

Baca juga: Pupuk Indonesia apresiasi petani inspiratif pada Svarna Bhumi Award 
Baca juga: Pupuk Indonesia pakai "Dimas" buka pendaftaran penyalur pupuk subsidi
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024