Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, mengintensifkan upaya penurunan stunting dengan mengoptimalkan pelaksanaan program dan kegiatan intervensi di lapangan.

Penjabat Bupati Sukamara Rendy Lesmana, di Sukamara, Senin, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah audit kasus stunting yang bertujuan mengidentifikasi risiko dan penyebab risiko kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya.

"Ini merupakan komitmen kami dalam mendukung pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting," ujarnya.

Audit stunting juga sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan baduta/balita pada area sistem pelayanan kesehatan dan manajemen pendampingan keluarga audit stunting dilakukan secara berjenjang dan berlapis.

Baca juga: Pemkab Murung Raya lakukan audit kasus stunting

Masalah dan kendala yang dihadapi di tingkat desa/kelurahan ke bawah dilakukan audit kasus melalui rembuk stunting. Jika masalahnya belum dapat dituntaskan, dibahas di tingkat kecamatan melalui minilok (mini lokakarya).

"Jika masalahnya belum juga terpecahkan akan dibahas melalui rembuk stunting di kabupaten,” katanya.

Rendy mengatakan sejak Juni 2024 Sukamara telah melakukan kick off intervensi serentak penurunan stunting dengan melibatkan berbagai pihak.

Baca juga: Pemkab Barito Utara evaluasi program percepatan penurunan stunting

Kegiatan ini melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah sebagai pendamping desa dalam memantau kunjungan ke posyandu, sekaligus memacu tingkat kunjungan ke posyandu di masing-masing desa.

Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 dan target pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 berdasarkan capaian pada tahun 2024.

Adapun hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting di Kabupaten Sukamara sebesar 29,1 persen atau mengalami kenaikan 7,3 persen dibandingkan 2022.

Baca juga: Pemkab Kotim prioritaskan penanganan stunting 29 desa

"Namun, hal ini tidak menyurutkan upaya strategis dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Sukamara," tegasnya.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Donefrid Lalang
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024