Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menegaskan pengadaan 32 panser VAB dari Perancis akan tetap dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung atau tanpa tender dengan pertimbangan kebutuhan yang mendesak, waktu yang terbatas, serta pengendalian harga yang efisien.
"Dari empat alternatif cara pengadaan barang dan jasa yang diatur dalam Keppres No.80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang/jasa instansi pemerintah dan Permenhan No.6 Tahun 2006, penunjukan langsung merupakan cara yang tepat," kata Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di depan Komisi I DPR, Senin.
Ia mengatakan selain pertimbangan kebutuhan yang mendesak, waktu yang terbatas, serta pengendalian harga yang efisien, mekanisme penunjukan langsung juga dapat menunjukkan kualitas Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang efektif untuk mendukung pelaksanaan tugas tanpa melibatkan pihak ketiga.
Juwono mengemukakan produsen panser, Renault Trucks Perancis, merupakan satu-satunya pabrik yang memproduksi kendaraan tempur panser VAB.
Mengenai kondisi panser VAB, Menhan menjelaskan ke-32 panser yang akan dibeli itu merupakan stok operasional dari AD Perancis buatan pasca-1998. Panser VAB dirakit kembali dengan penggantian sesuai dengan spesifikasi teknik yang digunakan AD Perancis dan modifikasi yang diperlukan oleh TNI.
"Dengan demikian, panser VAB tersebut disebut VAB `modernized` yang sudah dilengkapi ILS atau Integrated Logistic Support dengan garansi lima tahun," katanya.
Menyinggung tentang harga, Juwono menuturkan pada saat awal, informasi harga yang diperoleh dari pihak produsen adalah 700.000 euro per unit. Setelah tim observasi melakukan inspeksi dan penjajakan langsung, diperoleh harga penawaran untuk kendaraan tempur panser VAB Commando 609.000 Euro per unit, panser VAB APC (standard) 584.000 Euro per unit, dan panser VAB Ambulance 527.000 Euro per unit.
Ke-32 panser VAB akan dikirim langsung ke Lebanon dari Perancis dari akhir Oktober sampai Desember 2006. Selama proses pengadaan berlangsung dilaksanakan pula pelatihan pengemudi dan teknisi oleh Renault Trucks serta bantuan pelatihan gratis dari AD Perancis yang merupakan penjabaran kerja sama militer kedua negara.
Dengan demikian, pengadaan kendaraan tempur panser VAB untuk Kontingen Garuda XXIIIA telah dilaksanakan secara sistematis dan mempedomani aturan yang berlaku.
Sebelumnya, pada 1997, Indonesia telah membeli kendaraan tempur VAB 4x4 sebanyak 18 unit dari Giat Industries bekerja sama dengan Renault Truck Perancis melalui mekanisme Kredit Ekspor (KE) Tahun Anggaran (TA) 1996/1997.
Namun, saat itu dengan harga lebih dari 700.000 Euro itu, VAB yang dibeli tersebut belum dilengkapi dengan alat komunikasi, senjata dan Integrated Logistic Support (ILS). (*)
Copyright © ANTARA 2006