Gischa Zayana yang turun di nomor individual putri BC2 mengalahkan Claire Taggart dari Britania Raya dengan skor 5-2 dalam perebutan medali perunggu. Begitu pula, Muhamad Afrizal Syafa juga menang dengan skor 5-3 atas David Smith dari Britania Raya di nomor indivdual putra BC1.
Torehan ini merupakan sejarah bagi Indonesia, yang baru kali pertama mengirimkan wakilnya di cabang olahraga Boccia dalam ajang Paralimpiade, langsung menyabet dua medali perunggu.
Gischa yang merupakan peraih emas di ajang ASEAN Para Games Kamboja 2023, mengawali debutnya di Paralimpiade dengan mulus hingga babak semifinal. Dia memetik kemenangan atas lawannya Vivien Nagy dari Hungaria 6-1, dan 9-1 atas Chantal van Engelen dari Belanda di babak penyisihan grup.
Gischa juga menang telak di babak perempat final dengan skor 8-2 atas Kayleigh Haggo dari Britania Raya. Namun, sayangnya harus kalah dari wakil Portugal Cistina Goncalves 7-3 di babak semifinal.
Sementara itu, Afrizal, yang juga meraih emas di ASEAN Para Games Kamboja bersama Gischa dan perunggu di Asian Para Games Hangzhou, menang 5-3 atas Tomas Kral dari Slovakia dan 7-4 atas Kim Dohyun dari Korea Selatan di babak penyisihan grup.
Afrizal juga menang telak 10-0 di babak perempat final melawan Daniel Perez dari Belanda. Namun, dia kalah tipis 4-3 dari Loung John dari Hong Kong di semifinal.
Selain dua medali dari Gischa dan Afrizal, Indonesia juga berpeluang menambah satu medali lewat Muhammad Bintang Herlangga yang bertanding di partai final dalam nomor individual putra BC2 melawan Worawut Saengampa dari Thailand.
Baca juga: Cetak sejarah, Boccia Indonesia pastikan medali di Paralimpiade
Baca juga: All Indonesian final terjadi di ganda campuran para bulu tangkis
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024