Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 130 pengembang yang dipilih dari 400 pendaftar berpartisipasi dalam maraton coding selama 48 jam yang diadakan ICP Chain Fusion Hacker House Bali selama gelaran Coinfest Asia.

Acara yang digelar oleh ICP Hub Indonesia itu menampilkan transformasi lebih dari 30 ide inovatif.

"Menyaksikan para pengembang ini mewujudkan idenya menjadi kenyataan merupakan pengalaman yang benar-benar menginspirasi, dan ini menandai awal dari apa yang dapat kita capai bersama dalam ekosistem ICP," ujar Kepala ICP Hub Indonesia Bruno Calabretta dalam rilis pers di Jakarta, Minggu.

Baca juga: BI adakan Hackathon eksplorasi inovasi terbaik bagi ekonomi digital

Selama acara Hacker House yang digelar 22-23 Agustus, para pengembang berkompetisi untuk mendapatkan hadiah sebesar 15.000 dolar Amerika Serikat (Rp233 juta), sementara total 35.000 dolar AS (Rp544 juta) dibagikan sebagai hadiah untuk seluruh peserta.

Diadakan di Ash Pavilion selama berlangsungnya Coinfest Asia, yang merupakan festival Web3 yang mengumpulkan para penggemar blockchain global, acara itu merupakan tonggak penting bagi inovasi teknologi blockchain di Asia Tenggara.

Pendiri dan Chief Scietist DFINITY Foundation Dominic Williams hadir di Bali untuk menginspirasi dan mendukung para peserta, menegaskan pentingnya Internet Computer Protocol (ICP) dalam memajukan teknologi blockchain. DFINITY Foundation adalah kontributor utama ICP.

"Kami menyaksikan pengembangan solusi yang secara signifikan dapat berdampak pada masa depan teknologi blockchain. Merupakan suatu kehormatan untuk melihat proyek-proyek ini terwujud di platform ICP," kata Kepala Adopsi Global di DFINITY Foundation Emilio Canessa.

Hacker House diadakan untuk memupuk kolaborasi dan pembelajaran, menjadi tempat bagi para pengembang, pengusaha, dan peminat berkumpul untuk berbagi pengetahuan, mengeksplorasi teknologi baru, dan membangun solusi yang berdampak pada platform ICP.

Kesuksesan Chain Fusion Hacker House Bali terwujud berkat dukungan mitra seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bittime, Binus University, WIR Group, Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Gerakan Nasional 1000 StartUp Digital, ICP Hubs Network, dan DFINITY Foundation.

Hacker House tidak hanya menyoroti semangat inovatif para peserta, tetapi, juga menekankan peran strategis Indonesia di ruang Web3.

Baca juga: Kemendikburistek gandeng swasta gelar "Cybersecurity Hackathon 2023"

Baca juga: Programmer di Bali kembangkan coding pangkas waktu tunggu pasien

Baca juga: PHRI: Sejumlah hotel di Kepri jadi korban peretasan

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024