Medan (ANTARA) - Tim futsal putri DKI Jakarta masih terlalu tangguh bagi Papua Pegunungan dengan kemenangan telak 10-2 pada lanjutan penyisihan Grup A Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut di GOR Futsal Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu.
Pelatih Futsal Putri DKI Jakarta Nur Fitranto mengatakan meski menang telak ia menilai anak asuhnya masih belum bermain secara maksimal.
"Kami belum puas, terutama di babak pertama terlihat anak-anak hilang arah, terlihat pada babak pertama masih adaptasi, tapi babak kedua sudah oke dan mendapatkan hasil maksimal," ucap Nur usai pertandingan.
Menurut dia, tim futsal DKI Jakarta seharusnya mampu tampil lebih baik karena melakukan persiapan yang cukup panjang selama satu setengah hingga dua tahun.
"Kami berlatih antara 1,5-2 tahun. Jadi kalau dilihat hari ini masih belum mencapai top performa, harusnya bisa tampil maksimal. Yang pasti kami targetnya ingin menang untuk melancarkan langkah di babak selanjutnya," ujarnya.
Pada pertandingan itu, gol-gol tim DKI Jakarta masing-masing diciptakan Rani Mulyasari, Intan Naliza, Shally Salsabila, Fitriya Hilda, dan Nisma Francida Rusdiana. Sementara gol balasan Papua Pegunungan diciptakan Astri Jibibalom dan Ance Funangi.
Pelatih Futsal Papua Pengunungan Hedi Imbiri mengatakan tetap bersyukur atas hasil yang didapatkan oleh anak asuhnya meskipun harus kalah 2-10.
"Apa pun hasilnya kami mengucap syukur karena kami masih provinsi baru, tentu semuanya masih belajar dan kami bersyukur bisa lolos PON ini, untuk kedepannya akan terus belajar," ucapnya.
Baca juga: Tim futsal Sulawesi Selatan terlalu tangguh bagi Aceh
Bahkan, kata dia, anak asuhnya bisa mendapatkan pembelajaran langsung saat melawan DKI Jakarta terutama di sisi pertahanan.
"Permasalahannya ada di defense, untuk pemahaman juga kami masih kurang. Kami hanya dua sampai tiga bulan persiapan, itu akan menjadi evaluasi bagi kami," ujarnya.
Pada laga selanjutnya, dirinya berharap anak asuhnya dapat beradaptasi dengan lapangan yang lebih luas dibandingkan yang dimiliki Papua Pegunungan.
"Sebenarnya lapangan tidak ada masalah, namun ukurannya memang terlalu luas bagi anak-anak, karena biasanya mereka berlatih di tempat kecil. Saya harap mereka dapat beradaptasi dengan cepat," tuturnya.
Baca juga: Sumut ditahan imbang 3-3 oleh NTT dalam futsal PON
Baca juga: Tim futsal putra Banten kalahkan Lampung 2-1
Pewarta: Juraidi
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024