Peluncuran penerbangan AirAsia rute Kota Kinabalu-Manado pencapaian signifikan bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi di Sulut
Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyebutkan penerbangan Air Asia rute Manado-Kinabalu Malaysia yang resmi mulai beroperasi pada Minggu ini meningkatkan sektor pariwisata di provinsi itu.

"Peluncuran penerbangan AirAsia rute Kota Kinabalu-Manado adalah pencapaian yang signifikan bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi di Sulut," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Steve Kepel usai membuka penerbangan langsung Manado-Kinabalu, Malaysia, di Manado, Minggu.

Dia mengatakan pemerintah menyambut baik adanya konektivitas baru ini yang akan meningkatkan arus wisatawan dan investasi ke daerah Nyiur Melambai itu.

"Semoga penerbangan ini dapat mempererat hubungan antara Sulawesi Utara dan Malaysia serta membuka peluang baru bagi kemajuan bersama,” kata Steve.

Ia mengatakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Gubernur Steven Kandouw mengapresiasi upaya Air Asia meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulut.

Baca juga: Kemenparekraf pilih Manado Scuba wakili Indonesia ajang BtoB di China

Baca juga: Dukung pariwisata, Garuda Indonesia buka penerbangan Manado-Denpasar


Director Government Relations and ASEAN Affairs of AirAsia Malaysia Zamani Mohd Rafique mengatakan Air Asia merupakan maskapai berbiaya hemat terbaik dunia selama 15 kali berturut-turut versi Skytrax, AirAsia kembali menambah rute internasional terbarunya yang menghubungkan Sabah, Malaysia dengan Indonesia melalui penerbangan langsung dari Kota
Kinabalu menuju Manado yang diresmikan pada Minggu ini.

Penerbangan yang dioperasikan oleh AirAsia Malaysia (kode penerbangan AK) ini menjadi rute ketiga setelah Jakarta dan Denpasar yang telah dioperasikan oleh Indonesia AirAsia (kode penerbangan QZ).

“Dengan penambahan rute ini, kami sebagai grup berharap dapat mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di kedua kota, serta memberikan kontribusi positif bagi hubungan Indonesia dan Malaysia.

Rute ini juga sekaligus memperkuat jaringan internasional AirAsia dari Kota Kinabalu yang akan mengoperasikan total 13 rute internasional dengan 83 penerbangan mingguan mulai September 2024.

Zamani juga menambahkan, pembukaan rute baru ini menegaskan komitmen AirAsia untuk menyediakan lebih banyak pilihan perjalanan baik domestik maupun internasional yang terjangkau dan mudah diakses oleh wisatawan.

Setelah keberhasilan rute Jakarta - Kota Kinabalu dengan tingkat keterisian mencapai 87 persen sejak Februari 2024, menyusul Denpasar - Kota Kinabalu
dengan 92 persen pada penerbangan perdananya.

"Kami optimis bahwa rute ini akan mengulangi kesuksesan tersebut," katanya.

Penerbangan perdana AirAsia dengan nomor penerbangan AK 1797 dari Kota Kinabalu International Airport (BKI), mendarat dengan sempurna di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sulawesi Utara (MDC) pada pukul 11.00 Wita dengan membawa 101 penumpang yang disambut dengan water salute.

Chief Executive Officer dari Sabah Tourism Board (STB) Julinus Jeffery Jimit mengatakan bahwa lebih dari 90 persen kedatangan ke Sabah dilakukan melalui udara, ada permintaan perjalanan yang signifikan pasca pandemi baik untuk domestik maupun internasional
ke Sabah.

"Kami siap menyambut lebih banyak wisatawan dari Manado dan provinsi lainnya di Indonesia. Saya yakin
mereka akan menikmati destinasi kami, merasakan budaya unik, alam, dan petualangan di Sabah,
Borneo Utara," tambahnya.

Consulate General of Republic of Indonesia Kota Kinabalu Rafail Walangitan mengatakan peresmian penerbangan AirAsia rute Kota Kinabalu - Manado merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan antar daerah dan mempromosikan pariwisata
kedua kota.

"Kami berharap penerbangan ini tidak hanya mempermudah mobilitas warga, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta mempererat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah apresiasi swasta tingkatkan seni-budaya tarik wisatawan

Baca juga: BSG bersinergi pemkot siapkan keuangan berkelanjutan topang pariwisata

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024