Hubungan kesetaraan berarti tidak ada satu pihak yang ingin mendominasi hubungan ini
Bali (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung pentingnya mempertahankan hubungan yang mengusung prinsip kesetaraan dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan Afrika di tengah berbagai tantangan global yang bersifat multidimensi.

"Hubungan kesetaraan berarti tidak ada satu pihak yang ingin mendominasi hubungan ini," kata Ketua DPR RI Puan Maharani saat membuka sesi Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.

Puan menuturkan bahwa Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 telah menjadi tonggak sejarah untuk memupuk persaudaraan dan solidaritas di antara bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

Jika solidaritas pada 1955 untuk memperjuangkan kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika, maka pada 2024, kemitraan Afrika dengan Indonesia perlu diperluas dengan lebih menghargai perbedaan di antara kedua belah pihak dan mencari kesamaan.

"Karenanya apa yang disampaikan Presiden pertama Indonesia bapak Soekarno pada pidato Unity in Diversity Asia-Africa saat KAA 1955 masih relevan saat ini, bahwa keberagaman dalam budaya, sosial, dan kebangsaan bukanlah faktor pemecah, melainkan sesuatu yang mempersatukan kita," ucapnya.

Baca juga: Puan serukan Parlemen RI dan Afrika lebih keras suarakan aspirasi

Baca juga: Ketua DPR bangun hubungan parlemen Indonesia-Afrika lebih inklusif

Baca juga: Dyah Roro Esti dorong pembangunan berkelanjutan dalam sidang IAPF


Lebih lanjut Puan menegaskan bahwa parlemen yang bisa mendorong dan bersinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat kerja sama internasional, terutama antarnegara berkembang, harus memetakan kerja sama ke depan untuk bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Indonesia, katanya, akan siap menjadi mitra Afrika dengan potensi Indonesia menjadi ekonomi ke-4 terbesar di dunia tahun 2050. Begitu pula dengan Afrika dengan Agenda 2063: the Africa we want yang menjadi cetak biru untuk mentransformasi Afrika menjadi kekuatan utama dunia di masa depan.

Afrika, menurut African Development Bank, merupakan benua dengan pertumbuhan tertinggi kedua di dunia. Ekonomi Afrika juga diproyeksikan tumbuh positif sebesar 3,7 persen pada 2024, dan 4,3 persen pada 2025.

Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan sebesar 5,3 persen pada 2024 dan 5,2 persen pada 2025.

"Terdapat beberapa hal yang dapat kita lakukan. Kita dapat bekerja sama dalam pengembangan energi terbarukan, meningkatkan ketahanan pangan, dan membangun ekonomi digital," tutur dia,

Selain itu, Indonesia dan Afrika, dinilainya, dapat bekerja sama untuk meningkatkan partisipasi perempuan khususnya di sektor ekonomi dan politik, sehingga pertemuan dapat berperan lebih besar di masyarakat jika diberikan kesempatan.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024