Forum akan mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan 2030, mengatasi tantangan bersama, dan membuka potensi ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Dyah Roro Esti mendorong pembangunan yang berkelanjutan dalam Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) di Nusa Dua, Bali, pada 31 Agustus-2 September 2024.

"Forum akan mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan pada 2030, mengatasi tantangan bersama, dan membuka potensi ekonomi," ucapnya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Ajang IAPF tersebut pertama kali dilaksanakan antara Indonesia dan negara-negara Afrika sejak Konferensi Asia Afrika pada 1955 dan Konferensi Gerakan Non-Blok pada 1961.

"Kami (BKSAP) akan mengadakan forum internasional bersama dengan negara-negara Benua Afrika. Ini merupakan momen penting dalam dunia pascakolonial, dengan meletakkan dasar solidaritas dan kolaborasi bersama untuk memperkuat komitmen saling mendukung dalam pembangunan ekonomi, kemajuan sosial, dan stabilitas politik antarnegara," ujar Roro.

Roro yang juga Anggota Komisi VII DPR RI itu akan memimpin sesi kedua IAPF dengan tema "Membangun Masyarakat Tangguh Melalui Prakarsa Kesehatan dan Ketahanan Pangan".

Baca juga: HLF MSP 2024 membahas solusi pendanaan UMKM di tengah krisis global

Baca juga: HLF MSP 2024 diproyeksikan beri efek ekonomi berganda di Bali


"Dalam sesi tersebut akan dibahas bagaimana parlemen mendorong kolaborasi dan memajukan upaya global di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan dan transformasi digital," sebut Roro.

Selain itu, sidang juga membahas penelitian agronomi berkelanjutan dan layanan penyuluhan untuk memanfaatkan program pertukaran pakar pertanian antara Indonesia dan Afrika dalam rangka memfasilitasi berbagi pengetahuan dan pembelajaran Selatan-Selatan.

Saat ini, sudah lebih dari 120 negara berpartisipasi dalam Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS).

Afrika kini memiliki pertumbuhan penduduk pesat yang diperkirakan mencapai 796 juta angkatan kerja pada 2050.

African Economic Outlook memproyeksikan 17 perekonomian negara di Afrika akan tumbuh lebih dari lima persen pada 2024, jauh melampaui rata-rata global. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan pengaruh ekonomi benua tersebut.

"Sekarang KSS sudah muncul sebagai negara yang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan yang kuat di negara-negara Selatan. Penting diketahui juga jika kerja sama ini sudah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, dengan perdagangan Selatan-Selatan mencakup 28 persen perdagangan global senilai 4,5 triliun dolar AS pada 2020. Ini merupakan pertumbuhan yang pesat dibandingkan sebelumnya," jelasnya.

Narasumber lain juga akan mengisi sidang IAPF di antaranya Tormarbulang Lumbantobing, selaku Direktur Utama Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan; Rina Setyawati, yang menjabat Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian Luar Negeri Indonesia; Webster Shamu, selaku Anggota Parlemen Zimbabwe, dan Kweku George Ricketts-Hagan, Anggota Parlemen Ghana.

IAPF, yang digelar bersamaan dengan Forum Indonesia-Afrika (IAF) di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024 itu dijadwalkan diikuti 21 parlemen dari 22 negara peserta IAF dengan sebanyak sembilan ketua parlemen negara terkonfirmasi hadir memimpin delegasi masing-masing.

Baca juga: Peserta HLF MSP 2024 di Bali melampaui target

Baca juga: RI tingkatkan kerja sama internasional untuk capai SDGs lewat HLF MSP

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024