Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat "sangat prihatin" pada situasi di Homs, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, seraya mengutuk apa yang ia sebut serangan Pemerintah Suriah terhadap Kota Tua Homs.

"Kami dengan keras mengutuk pelanggaran rezim atas penghentian permusuhan, dan serangan brutalnya terhadap warga Kota Tua Homs," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki seperti dikutip Xinhua.

Pernyataannya dikeluarkan saat prajurit Pemerintah Suriah melancarkan serangan belum lama ini terhadap kabupaten yang dikuasai gerilyawan di bagian Kota Tua Homs sehingga memicu serangan balasan gerilyawan untuk mencegah laju militer pemerintah.

Jumat, satu mobil yang dipasangi bom menggetarkan permukiman yang dikuasai pemerintah di Homs, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai lebih dari 20 orang lagi. Baik Pemerintah Suriah maupun gerilyawan tidak bertanggung jawab atas serangan semacam itu, dan tak mungkin mengabsahkannya.

Psaki mendesak Pemerintah Suriah "menghentikan serangannya terhadap kota tua itu dan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan".

Dia juga menuduh Pemerintah Suriah "secara sengaja meningkatkan keputusasaan rakyat Suriah dengan sekuat tenaga mempertahankan kekuasaan".

Homs, Provinsi terbesar ketiga di Suriah, adalah salah satu provinsi pertama tempat lahirnya protes terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 2011.

Gerilyawan di sana telah merebut kekuasaan atas banyak wilayah, tapi prajurit pemerintah telah merebut kembali wilayah itu selama satu tahun belakangan.

penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014