Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut), telah menyurati Basarnas Ternate untuk meminta perpanjangan pencarian terhadap salah seorang korban bernama Minanti Musa (39 tahun).

Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly di Ternate, Ahad, mengatakan pihaknya telah mengajukan surat kepada Basarnas untuk memperpanjang waktu pencarian, sebab, berdasarkan SOP proses pencarian berakhir pada Sabtu (31/8) kemarin.

Sehingga, sesuai hasil rapat Tim Tanggap Bencana proses pencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, tetap dilakukan oleh Tim SAR gabungan, diperpanjang selama tiga hari.

Untuk itu, Basarnas Ternate resmi memperpanjang operasi pencarian korban banjir bandang hingga tiga hari ke depan yang akan difokuskan di sempadan jalan utama dari lokasi kejadian sampai ke area pantai untuk mencari satu korban yang belum ditemukan, sementara korban meninggal dunia telah ditemukan sebanyak 18 orang.

Baca juga: Polda Malut gelar shalat ghaib untuk korban banjir Ternate

Baca juga: Pertamina salurkan bantuan BBM & LPG untuk korban banjir


Sementara, Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rachman menyatakan operasi SAR telah dilanjutkan mulai pukul 07.00 WIT hari ini atas permintaan pemerintah daerah dan keluarga korban.

“Jadi sesuai permintaan dari pemerintah daerah maupun keluarga korban maka operasi SAR diperpanjang selama tiga hari. Kita lanjutkan besok,” ujarnya.

Jumlah korban yang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate berhasil ditemukan adalah 27 orang, dengan 18 orang dinyatakan meninggal dunia, 8 orang selamat, dan 1 orang dalam proses penanganan.

Pencarian korban banjir bandang Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara hingga hari ke-7 pencarian belum membuahkan hasil, Sabtu (31/8).

Dari total 19 korban meninggal, satu diantaranya hingga sore tadi belum ditemukan. Korban bernama Minanti Musa 39 tahun merupakan ibu dari dua korban yang ditemukan terakhir bersama neneknya.

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian hingga memperluas area yang diduga tertimbun korban dan mengerahkan anjing pelacak untuk membantu tim SAR melakukan pencarian hingga ke titik-titik yang diduga.

Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman menjelaskan kendala dari pencarian korban terakhir ini tidak lain adalah material lumpur yang sudah mengeras ditambah ukuran batu yang besar menyulitkan proses pencarian.

Setelah melakukan rapat sore tadi, tim SAR Gabungan akhirnya memperpanjang proses pencarian hingga 3 hari ke depan.

"Memang, perpanjangan tersebut sesuai dengan permintaan pemerintah daerah maupun keluarga korban dan proses pencariannya akan difokuskan di badan jalan utama yaitu di jalan menuju arah pantai di sektor 2 sejak hari ini," ujarnya.

Berdasarkan, data, saat ini pengungsi menempati gedung SMK 4 Ternate rencananya akan dipindahkan ke asrama haji atau gedung Sekolah Luar Bisa (SLB) Ternate sementara waktu.

Sementara banjir bandang yang terjadi Ahad sekitar pukul 03,00 pekan lalu, merusak 25 rumah warga dan satu bangunan mushola.

Warga yang diungsikan oleh Pemkot Ternate, berdasarkan data pada Sabtu (31/8) kemarin berjumlah 250 jiwa dari 73 kepala keluarga.

Sedangkan data korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 18 orang yakni Ila Abas (49 tahun), Riyandi Rismon (26 tahun), Rafka Rismon (10 tahun), Roman Djais (41 tahun), Tarisa Cahya Ramadhan (22 tahun), Amir Taib (52 tahun), Aminah Hasan (30 tahun), Dirga Amir (13 tahun), Asifa Amir (11 tahun).

Lalu, Dilan Amir (5 tahun), Aburizal Iksan (13 tahun), Hasyim M Djan (55 tahun), Hajijah Utuh (52 tahun), Siti Hasyim (22 tahun), Farah Hasyim (19 tahun), Wan Abdullah (58 tahun) serta Azzana Roman (5 tahun) Awana Alimudin (64 tahun) baru ditemukan pada Selasa (27/8/2024) dan satu korban bernama Minanti Musa (39 tahun) masih dalam pencarian.*

Baca juga: Pemkot siapkan lahan 2,6 hektar untuk korban banjir Ternate

Baca juga: BNPB: Operasi pencarian korban banjir di Ternate belum berakhir

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024