Beijing (ANTARA) - Indeks pendorong pertumbuhan baru, yang disusun oleh Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China, saat ini berada pada angka 119,5 atau naik 19,5 persen dibandingkan 2022.
Pendorong pertumbuhan baru (new growth driver) China berhasil meraih momentum tahun lalu seiring negara tersebut berupaya menumbuhkan vitalitas ekonomi dan mendorong inovasi teknologi, menurut data resmi yang diumumkan pada Sabtu (31/8) tersebut.
Angka tersebut menunjukkan bahwa pendorong pertumbuhan baru China, yang mencakup berbagai industri baru serta bentuk dan model bisnis baru, terus berkembang pesat tahun lalu. Negara itu juga membuat kemajuan stabil dalam meningkatkan vitalitas ekonominya serta pembangunan yang didorong oleh inovasi, kata pejabat NBS Lyu Haiqi.
NBS mengatakan bahwa mereka menyesuaikan perhitungan indeks tersebut untuk menunjukkan perubahan pada pendorong pertumbuhan baru dalam pembangunan ekonomi negara itu secara lebih baik.
Dengan 2022 sebagai tahun pembanding dan 100 poin sebagai nilai dasar, indeks tersebut mengukur vitalitas industri baru serta bentuk dan model bisnis baru, dengan subindeks yang mencakup ekonomi internet, kapabilitas inovasi, vitalitas ekonomi, serta transformasi dan peningkatan.
Semua subindeks mengalami kenaikan pada 2023. Subindeks untuk inovasi dan ekonomi internet mencatat pertumbuhan yang solid, masing-masing meningkat sebesar 22,3 persen dan 22,1 persen dari setahun sebelumnya, dan berperan sebagai pendorong utama kenaikan indeks secara keseluruhan, menurut NBS.
Ekonomi China tumbuh 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023, melebihi target pertumbuhan tahunan pemerintah, yakni sekitar 5 persen, yang ditetapkan untuk tahun tersebut.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024