Kini Fadli akan fokus untuk memburu prestasi di dua nomor tersisa yaitu Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR) klasifikasi C4.
 
"Kita perlu persiapkan lagi karena untuk nomor road itu ada di luar ruangan, sedangkan cuaca berubah sangat drastis. Jadi perlu menyesuaikan diri lagi," ucap Rizan Setyo.
 
Sementara itu, Fadli Imammuddin mengatakan nomor track secara realistis memang sangat dikuasai wakil Eropa. Dia mengatakan bahwa pengalaman berlaga pada Paralimpiade 2024 ini menjadi modal bersaing di Asia, khususnya ajang ASIAN Para Games 2026 di Jepang.
Pesepeda National Paralympic Committee (NPC) Muhammad Fadli Imammuddin (kanan) memacu sepedanya saat pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Velodrome, Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/6/2024). Latihan tersebut untuk persiapan Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung 28 Agustus hingga 8 September 2024. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
"Dari awal zonanya memang masih Asia, tingkatan dunia ini hanya untuk memperbaiki waktu saja karena gap-nya cukup jauh. Ini menjadi catatan penting untuk Asian Para Games ke depan," jelas Fadli.
 
Fadli berharap bisa memperbaiki personal best time pada pada nomor Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR). Dia tidak ingin finish di urutan belakang lagi pada Paralimpiade Paris 2024.
 
"Besok baru akan tes rute. Mudah-mudahan bisa memperbaiki posisi dari yang sekarang," ungkap Fadli.
 
Pada ajang Paralimpiade 2024 ini, Muhammad Fadli Imammuddin merupakan wakil tunggal kontingen Indonesia untuk cabang olahraga para balap sepeda.

Baca juga: Para balap sepeda Indonesia amankan tiga emas di Kejuaraan Asia
Baca juga: Paralimpiade sama mengasyikan dengan Olimpiade

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024