Trofi ke-20 Liga Inggris melayang dan jatuh ke tangan Manchester City setelah Liverpool meraih rentetan hasil buruk pada pekan-pekan penentu, dimulai kalah 0-1 Crystal Palace di Anfield, kalah 0-2 di Derby Merseyside melawan Everton, dan ditahan imbang West Ham United dengan skor 2-2.

Akhir pekan ini, Arne berkesempatan membuktikan tajinya kembali. Ia dituntut untuk membuktikan apakah dua kemenangan Liverpool adalah bukti kejeniusannya atau hanya fase “honeymoon” belaka sebelum nantinya memasuki libur international break selama dua pekan.

Pelatih 45 tahun itu mempunyai modal bagus melawan MU asuhan Erik ten Hag pada pramusim di Amerika Serikat yang ia menangkan dengan skor 3-0.

Ketika disinggung tentang itu, Arne mengatakan laga itu tak akan mempengaruhi apapun jalannya laga di Old Trafford.

Arsip foto - Para pemain Liverpool saat pertandingan Liga Europa melawan Linzer ASK di Anfield in Liverpool, Inggris (30/11/2023). (ANTARA/AFP/Oli Scarff/aa.)
Laga dengan kemenangan tiga gol itu didapatkan timnya karena saat itu dimainkan di tempat netral dan berisi mayoritas skuad muda, situasi yang sangat berbeda dengan apa yang terjadi pada laga hari Minggu nanti.

“Jadi Anda tidak bisa membandingkan pertandingan itu dengan pertandingan pada hari Minggu,” ucapnya.

Ini adalah laga North-West Derby pertamanya. Selayaknya laga De Klassieker antara Feyenoord melawan Ajax Amsterdam di Belanda, ia juga tahu betul arti laga Liverpool melawan Manchester United bagi para pemain dan penggemar.

“Jika Anda mulai bekerja di Liverpool, semua orang tahu, setiap pemain yang datang tahu dan setiap manajer yang datang tahu betapa pentingnya pertandingan melawan United,” kata Arne.

“Mirip dengan ketika Anda bekerja di Feyenoord, seberapa besar pertandingan melawan Ajax,” tutupnya.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris: tersajinya laga besar Man United vs Liverpool
Baca juga: Mohamed Salah catatkan 300 kontribusi gol untuk Liverpool


Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024