Ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin dalam berlalu lintas
Jakarta (ANTARA) - Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan bahwa pihaknya mencatat tren kecelakaan di perlintasan kereta api cenderung terus menurun sejak 2017 hingga 2023.

“Ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin dalam berlalu lintas, utamanya di perlintasan sebidang, kegiatan sosialisasi kepada seluruh kalangan masyarakat yang dilaksanakan secara masif juga mempengaruhinya,” ujar Ixfan Hendriwintoko dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia menyampaikan bahwa meskipun jumlah kecelakaan lalu lintas di perlintasan maupun di jalur kereta api di wilayah operasional KAI Daop 1 Jakarta cenderung menurun, tapi angkanya masih tergolong tinggi.

Pada 2017, terjadi sebanyak 242 kecelakaan, 2018 sebanyak 238 kecelakaan, dan 2023 sebanyak 188 kecelakaan. Sementara itu, sejak Januari hingga Agustus 2024 terjadi 98 kecelakaan.

Selain melakukan kegiatan edukasi terkait keselamatan lalu lintas dan perkeretaapian, Ixfan menyatakan bahwa pihaknya juga terus menggencarkan penutupan perlintasan sebidang.

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya terdapat sebanyak 507 titik perlintasan sebidang di wilayah operasional KAI Daop 1 Jakarta.

Dari jumlah tersebut, terdapat perlintasan resmi sebanyak 268 titik dan perlintasan liar sebanyak 239 titik.

Selain itu, dari 507 titik perlintasan tersebut pula, tercatat bahwa perlintasan yang dijaga oleh KAI, Dinas Perhubungan (Dishub), maupun swadaya masyarakat sebanyak 299 titik dan perlintasan yang tidak dijaga sebanyak 208 titik.

“Hingga 2023, KAI Daop 1 telah melakukan penutupan sebanyak 65 titik perlintasan. Selanjutnya pada periode Januari hingga 14 Agustus 2024, kami berhasil menutup 13 titik perlintasan,” kata Ixfan.

Pihaknya juga menyayangkan karena masih terdapat pengguna jalan yang tidak disiplin saat melintas di perlintasan sebidang sehingga menyebabkan terjadinya temperan.

Ia mengatakan bahwa baik di perlintasan sebidang maupun di jalur kereta api, terdapat 211 kejadian temperan selama 2022 dan 188 kejadian sepanjang 2023.

Sejauh ini terdapat 98 kejadian pada tahun ini, dengan rincian 15 kali pada Januari, 14 kali pada Februari, 13 kali pada Maret, 15 kali pada April, 8 kali pada Mei, 11 kali pada Juni, 16 kali pada Juli, dan 6 kali pada Agustus.

Sejak Januari hingga Juli 2024, terdapat 28 orang korban kecelakaan di perlintasan sebidang di wilayah operasional KAI Daop 1 Jakarta.

“Dari 28 orang tersebut, 5 orang meninggal dunia, 5 luka berat, dan 18 orang luka ringan,” imbuh Ixfan.

Baca juga: Daop 8 umumkan KA Argo Bromo terlambat dua jam akibat kecelakaan
Baca juga: KAI: Tingkatkan disiplin lalu lintas usai kecelakaan KA Rajabasa-bus


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024