Pemasangan alat deteksi tersebut di pintu kedatangan Bandara Sentani oleh Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Bandara Sentani.
Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani Surya Eka di Sentani, Sabtu mengatakan pemasangan alat deteksi suhu tubuh itu sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02 /C/ 2160/2024 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox di pintu masuk pelabuhan dan bandar udara.
“Maka kami di sini pun telah melakukan pengawasan dengan melakukan pendeteksian suhu tubuh melalui thermal scanner di pintu kedatangan Bandara Sentani sehingga penumpang dari luar Papua yang baru tiba akan terdeteksi virus itu,” katanya.
Menurut Surya Eka, otoritas Bandara Sentani saat ini meningkatkan kewaspadaan di tengah peningkatan status virus Mpox sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKM-MD) atau Public Health Emergency of International Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Bandara Ngurah Rai wajibkan PPLN akses aplikasi Satu Sehat
“Kami sudah koordinasikan dengan pemangku kepentingan atau stakeholder terkait untuk meningkatkan kewaspadaan di Bandara Sentani terkait pengawasan orang yang keluar masuk maupun alat angkut dari negara atau daerah yang terjangkit Mpox,” ujarnya.
Dia mengharapkan pemasangan alat itu akan membantu pencegahan terhadap virus Mpox di salah satu pintu masuk ke Papua atau Jayapura melalui udara.
“Kami juga mengharapkan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat dalam pencegahan penyebaran virus Mpox di Jayapura secara umum Papua,” katanya.
Dia menambahkan semoga pemasangan alat ini dapat maksimal dalam membantu pemerintah mencegah masuknya virus Mpox di Papua.
“Masyarakat juga diminta kerja samanya ketika didapatkan suhu tubuh melebihi ambang batas minimum ketika baru tiba di Bandara Sentani untuk mau dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Baca juga: Pola hidup bersih kunci atasi Mpox hingga Citroen C5 Aircross jadi EV
Baca juga: Kapal masuk Pelabuhan Panjang jalani karantina sementara cegah Mpox
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
