Jakarta (ANTARA) - Mimpi Novak Djokovic untuk mendapatkan trofi Grand Slam ke-25nya hancur pada Jumat waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB, ketika petenis peringkat 28 dunia Alexei Popyrin menaklukkan sang juara bertahan pada putaran ketiga US Open.

Sehari setelah unggulan ketiga Carlos Alcaraz dipulangkan oleh petenis peringkat 74 dunia Botic van de Zandschulp, hari ini giliran Popyrin yang menjadi pusat perhatian berkat kemenangan 6-4, 6-4, 2-6, 6-4 atas Dokovic.

Popyrin membuat Djokovic merasakan terdepak dari US Open pada fase terawal dalam rentang waktu 18 tahun, sekaligus tersingkir paling dini di Grand Slam sejak ia kalah di putaran kedua Australian Open pada 2017.

Meski berhasil memenangi medali emas yang telah lama didambakannya pada Olimpiade Paris tahun ini, musim ini merupakan musim yang pahit bagi Djokovic sebab ia gagal mendapatkan satupun trofi utama serta harus menjalani operasi lutut.

Dalam tiga pertemuan sebelumnya, termasuk Australian Open dan Wimbledon tahun ini, Djokovic selalu mampu menaklukkan Popyrin. Namun 14 double fault dan total 49 unforced error berandil besar pada kekalahannya kali ini.

“Ini merupakan pertandingan yang menyedihkan bagi saya,” kata Djokovic seperti dikutip AFP.

Baca juga: Alcaraz tersingkir pada babak kedua US Open

Popyrin mengamankan dua set pertama dengan penampilan tanpa kenal rasa takut, mulai saat melakukan serve sampai saat melakukan permainan di baseline.

Djokovic sempat mendapat kesempatan bernafas saat mendapatkan break pada set ketiga. Setelah itu, Popyrin balas mematahkan serve Djokovic, tetapi kemudian Djokovic mampu mengendalikan permainan dan sukses memaksimalkan kesalahan-kesalahan Popyrin.

Namun Popyrin merespon dengan sangat baik pada set keempat. Ia menyelamatkan empat break point pada gim kedua, sebelum menggenggam keunggulan 3-2 melalui breaknya.

Ia tetap bersabar saat Djokovic menggagalkan tiga break point, dan kemudian double fault Djokovic menguntungkan bagi Popyrin, yang kemudian dimaksimalkan dengan pukulan forehand keras untuk memenangi gim itu.

Baca juga: Sinner raih kemenangan ke-50 tahun ini di US Open

Setelah menggagalkan sepasang break point pada gim berikutnya, petenis Australia itu kembali mematakan serve Djokovic untuk unggul 5-2. Djokovic kemudian mampu memenangi dua gim beruntun untuk memangkas selisih, tetapi Popyrin berhasil keluar sebagai pemenang dengan “love game” saat pengembalian forehand Djokovic meninggalkan lapangan.

“Kami melakukan beberapa pertandingan di Australian Open dan Wimbledon. Pertandingan ini sedikit berbeda. Saya mampu memaksimalkan kesempatan saat memilikinya,” kata Popiryn seperti dikutip dari AFP.

“Untuk berada di putaran keempat Grand Slam dengan menaklukkan pemain terbaik sepanjang masa merupakan hal yang sukar dipercaya,” tambahnya.

Popiryn selanjutnya akan bertemu Frances Tiafoe, yang menang 4-6, 7-5, 6-7 (5/7), 6-4, 6-3 atas kompatriotnya, Ben Shelton.

Petenis peringkat enam dunia Andrey Rublev asal Rusia menaklukkan Jiri Lehecka dengan skor 6-3, 7-5, 6-4 untuk selanjutnya bertemu Grigor Dimitrov.

Unggulan kedelapan Casper Ruud bangkit dari tertinggal dua set untuk menang 3-6, 6-0, 6-3, 6-1 atas Shang Juncheng asal China. Selanjutnya Ruud akan bertemu Taylor Fritz, yang menang 6-3, 6-4, 6-2 Francisco Comesana.

Baca juga: Juara dua kali US Open Osaka tumbang di tangan Muchova

Baca juga: Elena Rybakina mengundurkan diri dari US Open tanpa jelaskan penyebab

Baca juga: Aldila melaju ke 16 besar ganda campuran US Open


Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024