Istambul (ANTARA) - Sebuah alat musik tradisional bernama shantu, yang merupakan bagian penting dari budaya Hausa di Nigeria, kini semakin terlupakan seiring munculnya berbagai alat musik dan genre musik baru.

Dalam laporan keempatnya tentang musik Afrika, Anadolu mengeksplorasi shantu, yang banyak digunakan di Niger, Ghana, dan Nigeria.

Shantu, sebuah alat musik perkusi yang dimainkan secara eksklusif oleh perempuan, menjadi pusat ritme dalam lagu dan tarian rakyat Hausa, sekaligus melambangkan identitas musik dan budaya.

Alat musik ini, yang biasanya dibuat dari batang labu atau tanaman sejenis, menghasilkan suara yang kuat dan mengesankan meskipun strukturnya sederhana.

Dalam masyarakat Hausa, suara shantu masih terdengar di berbagai acara, mulai dari pernikahan hingga perayaan sosial.

Mariam Yusuf-Kabara, 65 tahun, yang telah pensiun dari Biro Kebudayaan Sejarah Nigeria di Negara Bagian Kano, mengatakan kepada Anadolu bahwa shantu merupakan alat musik penting di kalangan perempuan komunitas Hausa.

Yusuf-Kabara menjelaskan bahwa pada masa lalu, seorang pengantin yang datang ke rumah barunya pasti membawa shantu untuk digunakan sebagai hiburan.

“Benda yang wajib ada dalam mas kawin setiap pengantin adalah shantu. Karena tidak ada televisi atau radio di rumah, mereka biasa menghibur diri dengan shantu. Perempuan biasa memainkannya sambil bernyanyi di rumah.”

Menunjuk pada fakta bahwa saat ini makna budaya shantu hampir terlupakan, Yusuf-Kabara berkata: “Saat ini, terutama gadis-gadis muda yang tinggal di kota dan desa tidak mengenal shantu, hanya gadis-gadis di desa yang mengetahuinya. Ini adalah situasi yang menyedihkan.”

Yusuf-Kabara mengatakan bahwa gaya musik baru dan perangkat teknologi telah menggantikan shantu dengan dampak modernisasi, dan berkata: “Sekarang, daripada memainkan shantu di pesta pernikahan, DJ dipanggil dan mereka memainkan lagu-lagu masa kini.”

Dengan munculnya berbagai alat musik dan genre baru, shantu menjadi "warisan budaya yang hilang" terutama bagi gadis-gadis yang tinggal di kota, tambahnya, generasi muda tidak mengenal alat musik berharga ini.

Sumber : Anadolu-OANA
Baca juga: BTS padukan irama K-pop dengan musik dansa Afrika Selatan
Baca juga: Akon akuisisi 50 persen layanan unduhan musik Afrika
Baca juga: Barack Obama resmi nyatakan Juni 2016 bulan penghargaan musik Afrika-Amerika
​​​​​​​


Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024