Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki mendorong berbagai upaya modernisasi tata kelola wakaf Indonesia yang dilakukan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI).
 
"Kami siap memberikan dukungan penuh kepada BWI dalam setiap langkah, baik regulasi, kapasitas sumber daya, maupun peningkatan teknologi," kata Saiful dalam acara Malam Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-17 BWI, di Jakarta, Jumat.
 
Saiful mengatakan pengelolaan wakaf di dunia menghadapi berbagai tantangan, seiring dengan berkembangnya zaman.

Baca juga: BWI utamakan kredibilitas lembaga dalam pengelolaan wakaf
 
Ia menilai teknologi dan integrasi data wakaf menjadi bagian penting dari pengelolaan wakaf, di mana perubahan yang cepat dan kompleks menjadi sebuah keharusan di era modern seperti sekarang.
 
"Digitalisasi mutlak, ini menjadi tantangan besar BWI untuk tidak hanya menjaga amanah umat, tetapi juga menjaga pengelolaan wakaf," ujarnya.
 
Oleh karena itu, Saiful mendorong BWI untuk menyiapkan sebuah sistem yang mampu mengintegrasikan data wakaf nasional, sekaligus meningkatkan literasi wakaf masyarakat Indonesia.

Baca juga: BWI serukan Gerakan Indonesia Berwakaf dalam peringatan Harlah ke-17
 
"Hal tersebut tidak hanya memastikan tata kelola wakaf menjadi optimal, tetapi juga menjamin perlindungan aset wakaf dari potensi penyalahgunaan yang tidak sesuai syariat Islam," katanya.
 
Terkait hal tersebut, Ketua BWI Kamaruddin Amin mengatakan pihaknya telah berupaya mencatat seluruh lembaga dan nazhir wakaf se-Indonesia, melalui cabang BWI di berbagai wilayah.
 
Saat ini, kata dia, BWI juga menyediakan aplikasi Satu Wakaf yang bisa diakses di telepon seluler guna memudahkan masyarakat Indonesia untuk berwakaf.

Baca juga: BWI kemukakan empat nilai manfaat utama dalam berwakaf
 
"Coba anda bayangkan seratus juta orang kelas menengah di Indonesia berwakaf setidaknya Rp20.000 saja setahun, itu potensinya sangat besar," tutur Kamaruddin Amin.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024