STPN harus terus bertransformasi, transformasi STPN menjadi Politeknik (Agraria) adalah langkah strategis yang tepat
Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono mendung transformasi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta menjadi Politeknik Agraria menyongsong Indonesia Emas 2045.

"STPN harus terus bertransformasi, transformasi STPN menjadi Politeknik (Agraria) adalah langkah strategis yang tepat," kata Menteri ATR/Kepala BPN saat memberi sambutan secara daring dalam Simposium Nasional Sinergi Kapti-Agraria dalam mendukung Transformasi STPN Menjadi Politeknik Agraria STPN dan Rekrutmen Jalur Ikatan Dinas di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Menteri ATR, STPN memiliki peran penting dalam mempersiapkan dan mencetak generasi muda penerus bangsa, yang memiliki kompetensi intelektual, profesional, berwawasan kebangsaan dan juga berkarakter unggul.

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya STPN bertransformasi ke Politeknik Agraria. Hal itu sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022, yang mengharuskan perguruan tinggi di bawah kementerian lain untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi, dan profesi sesuai dengan tugas dan fungsinya.

"Ini dapat diakomodir melalui Politeknik. Transformasi ini harus diiringi dengan penambahan program studi, minimal tiga program studi pada level D3 dan atau D4, serta pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung di dalam kampus," ujarnya.

Baca juga: Menteri ATR gandeng Bank Dunia untuk sukseskan program ILASP

Baca juga: AHY berharap RAPBN 2025 dapat akomodir prioritas pembangunan nasional


Dengan status sebagai Politeknik, lanjut AHY, STPN akan mampu menawarkan program-program pendidikan yang lebih aplikatif dan fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan vokasional yang dibutuhkan di bidang pertanahan dan tata ruang.

Meski begitu, dia menekankan agar transformasi tidak hanya sekedar perubahan nama atau status kelembagaan, tapi juga mencerminkan komitmen STPN untuk terus beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi dinamika di dunia pendidikan dan industri.

Menurut AHY, dengan transformasi STPN menjadi Politeknik Agraria, maka dapat meningkatkan kualitas lulusan yang tidak hanya cakap secara teori, tapi juga unggul dalam praktik, serta memiliki integritas yang tinggi untuk mengelola beberapa isu pertanahan dan tata ruang nasional.

Oleh karena itu, AHY berharap melalui simposium Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (Kapti-Agraria) tersebut dapat melahirkan sebuah peta jalan (roadmap) dengan tujuan menyiapkan transformasi STPN menjadi Politeknik.

Kemudian menyiapkan penambahan dan pembentukan program studi baru dengan jenjang Diploma 4 atau sarjana terapan. Dan ketiga, mendorong sistem rekrutmen ASN melalui Program Pendidikan Kedinasan Jalur Ikatan Dinas Politeknik Agraria.

"Untuk mendukung upaya tersebut, saya juga akan mencoba mengkomunikasikannya dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Kemendikbudristek, Kemenkeu, Kemenpan-RB, serta BKN," tutur AHY.

AHY juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung penuh proses transformasi STPN menjadi Politeknik Agraria.

"Kami akan bersama-sama memastikan bahwa perubahan ini akan berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada seluruh civitas akademika, juga tentunya untuk masyarakat, bangsa dan negara," kata Menteri ATR.

Baca juga: Menteri ATR: Penuntasan reforma agraria fokus Presiden

Baca juga: AHY: Kepastian hukum tanah pacu realisasi investasi asing di IKN


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024