"Tema harlah kita tahun ini adalah Gerakan Indonesia Berwakaf. Kita ingin mengajak seluruh elemen bangsa yaitu masyarakat untuk berpartisipasi dalam berwakaf," kata Ketua BWI Kamaruddin Amin dalam gelaran Malam Puncak Peringatan Harlah BWI ke-17 di Jakarta, Jumat.
Kamaruddin menekankan urgensi wakaf bagi bangsa Indonesia, yang tidak hanya untuk ibadah, namun juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sosioekonomi masyarakat, sehingga dapat meminimalisasi ketimpangan sosial yang terjadi.
Baca juga: Kemenag paparkan upaya filantropi zakat dan wakaf Indonesia pada IF20
Baca juga: Kemenag dan Forum Zakat sepakati lima upaya perkuat pengelolaan zakat
"Sekarang ini (wakaf uang yang terkumpul) secara nasional baru mencapai Rp2,5 triliun wakaf uang dan Insya Allah itu akan terus berkembang," ujarnya.
Untuk itu, Kamaruddin menyebut pihaknya melakukan berbagai langkah teknis demi mendongkrak capaian wakaf uang nasional tersebut, agar bisa mencapai nilai potensi wakaf uang tersebut.
Beberapa di antaranya dengan melakukan sosialisasi terhadap berbagai kementerian/lembaga, organisasi kemasyarakatan, masjid, calon pengantin, jamaah haji dan umrah, serta seluruh masyarakat secara umum.
"Jadi masyarakat kita (berikan) literasi bahwa berwakaf itu tidak harus aset, tidak harus tanah, tapi bisa wakaf uang, dimulai dari Rp20.000,- saja sudah bisa berwakaf," ucapnya.
"Coba anda bayangkan seratus juta orang kelas menengah di Indonesia berwakaf setidaknya Rp20.000,- saja setahun, itu potensinya sangat besar sekali," katanya.
Baca juga: BSI salurkan beasiswa bagi 172 anak dari bagi hasil deposito wakaf
Baca juga: Kemenag ajak majelis taklim berperan aktif gerakkan wakaf
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024