Jakarta (ANTARA) -
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan multipihak untuk memperkuat upaya pemulihan pembelajaran melalui literasi dan numerasi peserta didik.
 
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek sekaligus Supervisor PDM 10 Muhammad Hasbi mengatakan penandatanganan PKS itu salah satu wujud dukungan intervensi program dari PDM 10 dalam upaya meningkatkan kualitas literasi dan numerasi peserta didik di seluruh jenjang di satuan pendidikan.
 
“Bentuk dukungan program yang dilaksanakan antara lain kegiatan advokasi, penguatan kapasitas Pemda, pendampingan kampus mengajar, pendampingan komunitas belajar, serta pemantauan dan evaluasi yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan literasi dan numerasi,” kata Hasbi dalam kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Mitra Pembangunan Pemulihan Pembelajaran melalui Penguatan Literasi Numerasi secara daring di Jakarta pada Jumat.
 
Ia menambahkan seluruh intervensi tersebut tentunya tidak dapat dilakukan oleh Kemendikbudristek saja sehingga dibutuhkan kerja sama dan gotong royong dari pemangku kepentingan.

Baca juga: Kemampuan literasi dan numerasi di Banyuwangi meningkat

Baca juga: Kolaborasi Kemendikbudristek perkuat literasi dan numerasi siswa


PDM 10 adalah Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
 
Dalam rangka menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan tersebut, PDM 10 telah melakukan sosialisasi, diskusi, dan pertemuan dengan beberapa mitra pembangunan yang berasal dari dunia usaha dan dunia industri, lembaga filantropi, perguruan tinggi, organisasi nirlaba dan juga organisasi terkait lainnya.
 
Adapun berbagai mitra pembangunan tersebut berjumlah total 8, yakni PT Cahaya Inspira Adiwangsa, PT Teman Satu Skolla, Wahana Visi Indonesia. Sementara dari perguruan tinggi, pihaknya menggandeng Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Cokroaminoto Palopo, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Teuku Umar.
 
Ia menyebutkan PT Cahaya Inspira Adiwangsa sebagai mitra pembangunan akan melakukan intervensi pemulihan pembelajaran melalui pendampingan di seratus satuan pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang berada di wilayah Jabodetabek, Kalimantan Selatan, Kupang, Sumba, Papua, dan Bali.
 
Selanjutnya, mitra Wahana Visi Indonesia sebagai mitra pembangunan akan melakukan intervensi pemulihan pembelajaran melalui pendampingan di 5 satuan pendidikan pada jenjang sekolah dasar yang berada di wilayah Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Jayawijaya
 
Adapun PT Teman Satu Skolla sebagai mitra pembangunan akan melakukan intervensi pemulihan pembelajaran melalui pendampingan di 65 satuan pendidikan pada jenjang sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang berada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
 
Selain itu, ia menambahkan Kemendikbudristek turut berkonsolidasi dengan beberapa pemangku pihak lain yang relevan dengan program pemulihan pembelajaran, yaitu Perpustakaan Nasional, Pusat Perbukuan, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, PT Gramedia, Taman Bacaan Masyarakat, anggota Filantropi Indonesia, dan anggota Asian Venture Filantropi Network.*
   

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024