metode ini dipilih karena tidak memerlukan rekayasa lalu lintas
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) menerapkan metode baru berupa box jacking yaitu mendorong kotak beton secara horisontal menggunakan dongkrak hidrolik secara simultan untuk menggali tanah di area akses keluar masuk Stasiun Monas.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan metode ini pertama kali dilakukan dalam proyek perkeretaapian di Indonesia termasuk MRT dan belum banyak digunakan di proyek infrastruktur di Indonesia.

Menurut dia, metode ini dipilih karena tidak memerlukan rekayasa lalu lintas. Biasanya, sambung dia, rekayasa lalu lintas akan dilakukan saat ada galian terbuka ketika menerapkan metode konstruksi bawah tanah pada umumnya.

“Selain itu, metode ini sesuai dengan letak pintu masuk yang berada di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat yang sangat dekat dengan area ring satu Istana Negara,” kata dia.

Dia mengatakan koridor untuk akses keluar masuk penumpang ini akan menghubungkan area beranda peron Stasiun Monas dan Jalan Museum. Panjang pintu masuk ini sekitar 65 meter, lebar 12,2 meter, dan tinggi sekitar 6,1 meter. Rencananya, pintu masuk pertama akan dilengkapi dengan tangga, eskalator, dan lift.

Terowongan yang berada di Jalan Museum, Jakarta Pusat ini dibangun pada kedalaman 8,1 meter dari permukaan tanah dan dikerjakan selama sekitar 35 minggu sejak November 2023.

“Ada sekitar lima segmen kotak yang digunakan. Setiap segmennya berukuran lebar sekitar 13 meter,” ujar Weni.

Stasiun Monas merupakan stasiun bawah tanah kedua di fase 2A MRT Jakarta. Panjang stasiun ini mencapai sekitar 280 meter dengan dua pintu masuk.

Stasiun Monas dikatakan akan menjadi salah satu stasiun ikon Jakarta karena terkoneksi langsung dengan kawasan Taman Monas sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke taman yang luasnya mencapai sekitar 80 hektar tersebut.

Pada 25 Agustus 2024, perkembangan pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas telah mencapai 80,75 persen melampaui target 77,52 persen. Kedua stasiun ini ditargetkan selesai dan beroperasi pada 2027.
Baca juga: Pramono Anung soroti LRT-MRT hingga kemacetan di Jakarta
Baca juga: MRT tak gunakan APBD atau APBN untuk pengembangan kawasan
Baca juga: MRT sebut progres pembangunan fase Bundaran HI-Kota capai 40 persen


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024