Denpasar (ANTARA) - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menolak maju dalam kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 setelah melalui pertimbangan yang matang.

“Jadi berdasarkan pertimbangan dan konsultasi dengan keluarga, shalat istikharah, saya putuskan untuk tidak maju di pilkada kali ini,” kata Sandiaga di Sanur, Denpasar, Jumat.

Ia mengakui untuk terjun dalam kontestasi politik di daerah itu, ia harus menyiapkan semua hal termasuk menyerap aspirasi masyarakat.

Di sisi lain, ia pun mengaku waktu yang tidak banyak antara sisa tugasnya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pilkada.

“Saya menyadari bahwa waktu yang tersisa dan juga kesiapan dari segala aspek karena Pilkada ini harus menangkap aspirasi rakyat,” imbuhnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang sebelumnya ingin mengusung dirinya maju dalam kontestasi Pilkada 2024.

Sandiaga juga menyampaikan selamat kepada tokoh politik yang sudah bersiap untuk merebut kursi nomor satu di sejumlah daerah.

“Saya berharap ini menjadi episode yang akan menjadi refleksi bagi karir dan kehidupan politik saya dan saya mengucapkan selamat kepada bapak dan ibu yang akan berkontestasi di Pilkada 2024,” katanya.

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebelumnya melobi Sandiaga Uno untuk bertarung di Pilkada Jawa Barat 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai elektabilitas Sandiaga Uno lebih unggul ketimbang Dedi Mulyadi yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) 2024 pada Selasa (27/8).

“Ya, karena ada Pak RK di Jawa Barat ketika itu, kalau sekarang kan sudah tidak ada Pak Ridwan Kamil, adanya Pak Dedi Mulyadi. Menurut saya, Pak Sandi akan lebih bagus elektoralnya dibanding yang ada sekarang,” kata Jazilul di Kompleks Parelemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).

Baca juga: Waketum PKB: Elektabilitas Sandiaga lebih unggul dari Dedi Mulyadi

Baca juga: Sandiaga lebih percaya diri maju pada pilkada Jakarta ketimbang Jabar


Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024