Tempuh jalan yang normal-normal saja lah jangan ambil jalan pintas dan tidak punya etik
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha mengatakan upaya pemakzulan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) dengan mosi tidak percaya merupakan jalan pintas yang ditempuh oleh Suharso Monoarfa dan sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
"Kalau mau melengserkan pak SDA harus melalui muktamar luar biasa yang panjang prosesnya, bukan sekedar kertas yang ditandatangani DPW. Ini dia (Suharso) sepertinya mau jalan pintas," kata Syaifullah yang dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis.
Sebelumnya Suharso Monoarfa selaku Wakil Ketua Umum PPP disebut-sebut menggalang 26 DPW untuk memandatangani mosi tidak percaya kepada Suryadharma Ali lantaran yang bersangkutan hadir di kampanye Partai Gerindra beberapa waktu lalu.
Syaifullah menuding Suharso dan kawan-kawan berambisi mengincar kursi Ketua Umum PPP.
"Harusnya bersabar saja hingga 2015. Tempuh jalan yang normal-normal saja lah jangan ambil jalan pintas dan tidak punya etik," kata dia.
Syaifullah menegaskan kedatangan Suryadharma Ali ke kampanye Gerindra tidak melanggar ketentuan partai, karena Ketua Umum PPP diperbolehkan bekerja sama dengan partai lain.
"Lagi pula pak SDA datang mengenakan baju kebesaran PPP berrwarna hijau. Justru pak Suharso dulu pernah mengantar pak Jusuf Kalla ke Tasikmalaya tidak pakai baju hijau, jadi jangan menetapkan standar ganda," papar dia.
Atas kejadian ini akhirnya Suryadharma Ali mengeluarkan surat pemecatan terhadap Suharso dan empat Ketua DPW, karena dianggap melanggar AD/ART berupa pemakzulan ketua umum.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014