Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah bagian dari program untuk meningkatkan kualitas layanan kanker di Indonesia guna mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.

Budi mengatakan di Jakarta, Jumat bahwa gedung dengan luas bangunan 37.918 m² dibangun dengan konsep Smart and Green Hospital. Adapun fasilitasnya terdiri dari 18 lantai dan 3 basement serta dilengkapi dengan 100 tempat tidur rawat inap, 25 tempat tidur ruang isolasi, 4 ruang operasi, 1 ruang operasi hybrid, serta 23 ruang rawat intensif meliputi ICU, PICU, PACU, serta HCU.

Selain itu, ujarnya, terdapat alat canggih seperti tomotherapy technology radiation therapy, virtual bronchoscopic navigation, intraoperative radiotherapy, surgical microscope, dan hyperthermia pump.

Selain itu, tersedia juga layanan rawat jalan berupa poliklinik Center of Excellence cervix, breast, smoke-related, dan pediatric.

Adapun komitmen pelayanan kesehatan, katanya, mencakup digitalisasi sistem rumah sakit, pusat registrasi kanker nasional, modernisasi infrastruktur dan peralatan kesehatan, percepatan program pendidikan terkait kanker penyediaan center of excellence, serta pelayanan berbasis penelitian yang diaplikasikan dalam pengobatan kanker yang presisi.

Baca juga: Presiden resmikan Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak RS Dharmais
Baca juga: Dokter ingatkan pentingnya deteksi dini kanker kelenjar air liur


Menurut Menkes, langkah tersebut juga bertujuan menyediakan layanan terbaik untuk mencapai standar internasional dan mendukung tujuan Indonesia Emas 2045.

Dia menuturkan, gedung tersebut dibangun sejak tahun 2022 dengan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal.

Direktur Utama RSK Dharmais Soeko Werdi Nindito mengatakan, Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak akan membantu meningkatkan layanan di Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam program penanggulangan kanker, termasuk skrining, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, perawatan paliatif, rehabilitasi, serta pendataan kanker.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kanker Dharmais yang juga fokus pada transformasi kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Baca juga: Ilmuwan kembangkan alat AI yang mampu identifikasi sel kanker
Baca juga: Onconomics, pendekatan terapi kanker yang lebih personal dan efektif


Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan gedung layanan kanker baru milik Pusat Kanker Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais Kementerian Kesehatan, yakni Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak pada Jumat.

Presiden menyebut bahwa kesehatan ibu dan anak memegang peranan penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dia menilai, kanker menjadi salah satu fokus masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak.

Menurut Data WHO Regional Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi dalam hal peningkatan angka kasus baru dan peringkat keempat dalam hal angka kematian kasus kanker se-Asia Tenggara. Selain itu, lnternational Agericy for Research on Cancer (IARC) memprediksikan akan terjadi peningkatan 77 persen kasus kanker di tahun 2050.

Di samping itu, kanker juga merupakan penyakit kedua terbesar yang membebani anggaran negara. Berdasarkan data BPJS Kesehatan 2022, biaya untuk pengobatan kanker mencapai 4,5 triliun rupiah.

Presiden Jokowi berharap dengan diresmikannya Gedung Pelayaran Kanker Ibu dan Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional bisa menjadi ujung tombak penanganan kanker di Indonesia serta level Asia.

Baca juga: Metode baru pengobatan kanker rektum bisa turunkan risiko kambuh
Baca juga: RSUD Margono Soekarjo dilengkapi dengan Linac guna tangani kanker
Baca juga: Akses pasien kanker payudara ke trastuzumab terhalang birokrasi

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024