Dari pengamatan visul, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 10-100 meter dari puncak

Manado (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Miner (ESDM) mencatat sebanyak 165 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada periode 16-22 Agustus 2024.

"Kegempaan Gunung Awu didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, dan gempa tektonik jauh," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, P Hadi Wijaya dalam laporan yang dibagikan dalam grup percakapan 'BMKG Sulut dan Stakeholder di Manado, Jumat.

Baca juga: Pemerintah: Masyarakat perlu membangun kesiapsiagaan hadapi bencana

Selain gempa vulkanik dangkal yang rata-rata sebanyak 23 kejadian per hari, terekam pula satu kali gempa 'low freguency', delapan kali gempa tektonik Lokal, dan 171 kali gempa tektonik jauh.

Dari pengamatan visul, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 10-100 meter dari puncak.

Sementara, cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara, selatan, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 24-32 derajat celcius.

Dalam laporan aktivitas Gunung Awu tersebut, energi gempa-gempa vulkanik secara keseluruhan yang berdasarkan nilai perataan amplitudo rekaman gempa 'Real Time Seismic Amplitude Measurement' (RSAM) menunjukkan nilai fluktuatif.

Baca juga: BPBD DIY salurkan bantuan logistik untuk warga terdampak gempa

Grafik RSAM sempat mengalami peningkatan pada periode Januari April 2024, namun sejak tanggal 8 Mei 2024 sudah menunjukkan tingkat energi yang stabil dan hampir sama dengan tingkat energi sebelumnya di 2023.

Grafik RSAM kembali mengalami peningkatan pada periode 14 - 22 Juni 2024, namun sejak tanggal 23 Juni 2024 grafik RSAM kembali mengalami penurunan.

Sementara pada periode 16-22 Agustus 2024 grafik RSAM menunjukkan fluktuasi dan cenderung stabil.

Hal ini menunjukkan energi gempa yang terekam di stasiun puncak masih relatif sama dengan kondisi sebelumnya.

Rata rata kejadian gempa vulkanik dangkal pada periode ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu dari 27 kejadian per hari menjadi 23 kejadian per hari.

Hingga saat ini, PVMBG masih menetapkan status Gunung Awu pada siaga level tiga.


Baca juga: Rumah di Karanganyar rusak akibat gempa Gunungkidul

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024