Pada triwulan II tahun 2024 transaksi penggunaan uang elektronik di Kalteng mengalami peningkatan sebesar 46,7 persen year on year.
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah (Kalteng) Yuliansyah Andrias mengatakan penggunaan sistem pembayaran digital di provinsi setempat, yakni transaksi uang elektronik maupun kanal Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), terus mengalami peningkatan.
"Pada triwulan II tahun 2024 transaksi penggunaan uang elektronik di Kalteng mengalami peningkatan sebesar 46,7 persen year on year (yoy)," kata Yuliansah, di Palangka Raya, Jumat.
Dia memaparkan transaksi menggunakan kanal QRIS pada triwulan II tahun 2024 juga meningkat secara signifikan, yakni 466,1 persen year on year (yoy).
Selain itu, kata dia lagi, implementasi penggunaan sistem pembayaran digital juga tercermin dari hasil survei preferensi penggunaan Sistem Pembayaran Non tunai yang dilakukan oleh BI.
Berdasarkan hasil survei itu, menunjukkan 60 persen responden telah menggunakan instrumen pembayaran nontunai dalam bertransaksi, dan 97 persen responden bahkan telah mengetahui kanal pembayaran menggunakan QRIS.
"Dari data itu, Kalteng memiliki potensi yang cukup baik dalam upaya transformasi sistem pembayaran digital. Ini tentunya peluang besar bagi provinsi ini mewujudkan transformasi digital dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Yuliansah.
Menurut dia, inovasi digital merupakan 'Game Changer' dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk menjadi katalis untuk mencapai kesejahteraan serta kunci menghadapi persaingan ekonomi yang dinamis. Apalagi saat ini ekonomi digital bukan lagi tren global, namun telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sehari-hari.
Dia juga menyebut di Indonesia, perkembangan ekonomi digital telah melaju dengan sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh transformasi teknologi yang begitu cepat, akses internet yang semakin luas, serta meningkatnya adopsi platform digital oleh masyarakat, dari sektor perdagangan, keuangan, hingga layanan kesehatan dan pendidikan.
"Atas dasar itulah kami di Bank Indonesia terus berkomitmen mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang mengedepankan transformasi digital," kata dia.
Adapun dukungan yang diberikan BI yakni melalui berbagai program sosialisasi, edukasi, berkolaborasi dan sinergi secara harmonis dalam mewujudkan Kalteng memiliki pertumbuhan ekonomi baik serta berdaya saing digital.
"Kami saat ini pun melaksanakan kegiatan bertajuk Borneo Digital Economy Creative Festival (Decafest) 2024. Kegiatan itu bagian dari dukungan terhadap transformasi digital di Kalteng," demikian Yuliansah.
Baca juga: BI-Bank Sulselbar dorong penggunaan QRIS untuk pembayaran PBB
Baca juga: BI sebut transaksi nontunai capai 8 juta pengguna di Papua
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Jaya W Manurung
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024