Saya diundang untuk ikut rapat bersama-sama Pak Kiai ini,"

Jakarta (ANTARA News) - Jusuf Kalla dalam kapasitasnya sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hadir dalam rapat harian jajaran Syuriyah PBNU di Jakarta, Rabu.

"Saya diundang untuk ikut rapat bersama-sama Pak Kiai ini," kata Jusuf Kalla saat keluar dari ruang rapat bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

JK, demikian Jusuf Kalla akrab disapa, mengatakan tidak ada pembicaraan politik terkait kedatangannya ke PBNU.

"Sebagai Mustasyar, pengurus PBNU, saya tadi banyak cerita tentang bagaimana saya memimpin di Dewan Masjid Indonesia," katanya.

Didesak mengenai adanya dukungan PBNU dalam upayanya "bertarung" dalam Pemilu Presiden mendatang, JK yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi), bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, itu tidak memberikan jawaban pasti.

"Yang pasti tidak ada pembicaraan politik," kata Wakil Presiden RI 2004-2009 yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu seraya tertawa.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj juga menegaskan tidak ada pembicaraan politik terkait kedatangan JK di rapat harian Syuriyah PBNU.

"Rapat hari ini membahas bagaimana NU ke depan, bagaimana meningkatkan NU untuk kemaslahatan umat. Tadi Pak JK sudah memberikan pandangannya," kata Said Aqil.

Ditanya mengenai adanya dukungan untuk JK dalam Pemilu Presiden mendatang, Said Aqil hanya memberikan doa.

"Saya doakan Pak JK sehat walafiat," katanya disambut gelak tawa JK.

Rapat harian Syuriyah PBNU yang dipimpin Penjabat Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) itu juga diikuti beberapa kiai sepuh yang masuk jajaran Mustasyar PBNU. Rapat diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh KH Dimyati Rois, pengasuh Pondok Pesantren Al Fadhlu wal Fadhilah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.(*)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014