Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung upaya pemerintah pusat untuk terus menjalankan program Gerakan Nasional Peduli Lingkungan, khususnya kebersihan laut dari banyaknya sampah plastik termasuk di kawasan pesisir pantai.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan pada 2023 Pemprov Sulsel telah melaksanakan kegiatan "under water clean up" yang melibatkan 50 penyelam yang membersihkan kawasan pesisir pantai dan laut di sekitar Pulau Baranglompo, Makassar.

"Pemprov Sulsel dan seluruh kabupaten kota yang ada telah melaksanakan beberapa kegiatan di tahun 2023," katanya pada Puncak Apresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2024 dengan tema "Pembersihan Sampah Plastik di Laut Melalui Gerakan Partisipasi Nelayan" yang digelar di Anjungan Pantai Losari, Makassar.

Dalam aksi pada 2023 itu, menurut dia, berhasil diangkat sekitar satu ton sampah plastik.

Jufri menyebut wilayah pesisir dan laut sangat potensial untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Sulsel dan hampir seluruh Kawasan Timur Indonesia memiliki luas atau panjang kawasan pantai yang jauh lebih dibanding di kawasan barat. Bahkan potensi laut ini sangat luar biasa.

Hanya saja, ia menyayangkan banyaknya sampah plastik di kawasan pesisir yang mengancam kelestarian alam alam.

"Tentu yang terjadi abrasi dan peningkatan tinggi permukaan air laut. Karena itulah, maka kita harus lakukan langkah-langkah strategis di lapangan guna mengantisipasi akibat yang lebih fatal lagi," tegasnya.

Jufri Rahman berharap agar ke depannya kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut.

Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan aksi ketiga yang dimulai sejak 2022.

"Ketika saya ikut kegiatan UN Conference di Portugal kita canangkan Gerakan Bulan Cinta Laut dan ini terus kita jalankan. Mudah-mudahan ke depan akan terus lebih masif lagi dan tentu tidak bisa sendirian, keterlibatan pemerintah daerah juga menjadi sangat penting," ujarnya.

Gerakan ini, lanjutnya, tidak hanya memahami Bulan Cinta Laut sekedar membersihkan sampah yang mengapung di laut, juga bukan sekedar mengajak para nelayan untuk berhenti menangkap ikan tetapi bergerak mengambil sampah-sampah plastik di laut.

"Bukan hanya sekedar itu. Tetapi upaya-upaya yang masif yang terus kita lakukan khususnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mengajak seluruh stakeholder termasuk para nelayan, di antaranya ketika mereka melaut harus dipastikan kantong-kantong plastik sebagai pembungkus logistik kembalinya harus sama," terangnya.

Dengan begitu, Sakti meminta kepada seluruh jajaran direktorat jenderal di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat melakukan pengawasan terhadap upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan alam laut di Indonesia.

Baca juga: Sulsel miliki indeks ekonomi biru tertinggi di Indonesia 

Baca juga: Poltekbos Makassar inisiasi teknologi untuk tanggulangi limbah plastik

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024