"Kaki saya patah akibat kecelakaan di Padakkalawa Kecamatan Mattiro Bulu 8 April lalu, jadi tidak bisa ke sekolah. untung saja petugas khusus dan pengawas mendatangi ke rumah," kata Nasrul menanggapi kondisinya dalam menghadapi UN di kediamannya, Rabu.
Dia mengatakan, sangat bersyukur karena diberi kesempatan mengikuti UN, meskipun tidak bersama dengan teman-teman kelasanya, karena harus mengikuti UN di rumah sambil berbaring di tempat tidur yang ditempatkan di ruang tamu.
Nasrul mengaku, dirinya tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam menyelesaikan soal soal UN yang dihadapi. Hanya saja kalau kakinya sakit, konsentrasinya bisa hilang.
Siswa SMA Negeri 10 Pinrang itu hanya mampu terlentang diatas kasur di ruang tamu rumah panggung milik orang tuanya, saat mengerjakan soal soal yang dibagikan oleh pengawas ujian yang khusus mengawasi dirinya.
Dan dari foto rontgen tulang kaki kanan Nasrul patah, saat bertabrakan antara sepeda motor yang dikendarai dengan mobil di Kecamatan Mattiro Bulu selasa 8 April lalu.
Ibunda Nasrul, Sakka mengatakan putranya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang setelah kejadian itu menimpa Nasrul.
"Rumah sakit Lasinrang sempat memberikan rujukan untuk di obati di Kota Parepare, tapi karena terkendala biaya akhirnya dipilih pengobatan alternatif saja," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMA Negeri 10 Kecamatan Lanrisang La Munta mengatakan, siswa SMA Negeri 10 yang mengalami kecelakaan itu, terpaksa akan di ikutkan kembali pada Ujian susulan 22 April mendatang.
" Karena dia, hanya mengikuti Ujian Nasional selama dua hari, yang semestinya harus tiga hari, sehingga pelajaran yang tertinggal itu, dapat diikuti kembali saat siswa dari sekolah lain mengikuti ujian susulan," katanya.(*)
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014