Semarang, 23/9 (ANTARA) - Peresmian Radio Dakwah Islam Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), di awal Ramadan harus disyukuri, karena menambah semarak dan luasnya gema Ramadan, kata Gubernur Jateng Mardiyanto, ketika meresmikan radio ini di MAJT, di Semarang, Sabtu. Ia mengatakan, radio siaran memiliki fungsi dan peran yang multiguna, di antaranya sebagai media informasi, pendidikan, dan hiburan. Oleh karena itu, katanya, para pengurus radio tersebut harus pandai mengelola program siaran, sehingga mampu memberi daya guna dan hasil optimal bagi percepatan dan pemerataan akses informasi. Ia berharap, pengelolaan program-program siarannya bisa lebih bervariasi dan informasi yang disampaiakan selalu aktual serta faktual, sehingga dapat memikat dan dekat dengan masyarakat. Hal ini penting, mengingat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu dinamis, serta selera masyarakat yang cenderung tinggi. Meskipun demikian, prinsip dan kaidah dakwah Islam harus tetap diperhatikan, katanya. Kepala Badan Informasi, Komunikasi, dan Kehumasan Provinsi Jateng Saman Kadarisman, dalam laporan pada peresmian radio mengatakan, pembangunan masjid ini memilki tiga fungsi utama, yaitu tempat beribadah, sarana pendidikan, penelitian dan pengembangan Islam, serta sebagai pengayaan wisata religi. Untuk mewujudkan tujuan itu, maka berbagai program dan kegiatan telah disusun oleh badan Pengelola MAJT, diantaranya kegiatan syiar dan dakwah agama Islam yang dilakukan melalui berbagai metode. Ia mengatakan, salah satu upaya tersebut adalah dengan mengoperasionalkan Radio Dakwah Islam MAJT, melalui frekuensi 107,9 Mhz sebagai radio komunitas Islam untuk Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya. Secara betahap, radio ini akan dikembangkan menjadi radio komersial dengan daya jangkau frekuensi yang lebih luas, sehingga menjadi salah satu aset berharga dalam rangka kemandirian untuk mendukung biaya perawatan maupun kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola MAJT, katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006