Washington (ANTARA) - Perwakilan misi Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terlibat adu argumen dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) terkait negara mana yang lebih baik mengupayakan  penyelesaian konflik di Gaza, menurut laporan seorang koresponden Sputnik.

"Saya tidak perlu duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda mengapa AS melakukan apa yang dilakukannya terkait resolusi-resolusi ini. Anda tahu betul dan saya pikir semua orang di ruangan ini tahu," kata Wakil Utusan AS Robert Wood menanggapi rekannya dari Rusia, Dmitry Polyanskiy.

Diplomat Rusia itu sebelumnya menyatakan bahwa AS telah menghalangi gencatan senjata di Gaza dengan mendukung Israel dan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB terkait wilayah kantong Palestina tersebut.

Wood menekankan bahwa AS kini fokus pada upayanya bersama Mesir dan Qatar untuk menerapkan kerangka kerja yang telah disepakati oleh pemerintah Israel dan Hamas.

Wood juga menekankan bahwa Hamas telah mengubah posisinya terkait usulan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

"Jadi rekomendasi saya kepada Anda dan pemerintah Anda adalah, jika Anda akan memberikan kontribusi yang positif, maka lakukanlah. Jika tidak, Anda sebaiknya diam," kata Wood.

Polyanskiy menjawab bahwa Wood seharusnya menyimpan rekomendasinya tentang dirinya atau pemerintah Rusia untuk dirinya sendiri, dan AS seharusnya berhenti menghalangi DK PBB dalam membahas persoalan Palestina.

AS memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi sekarang di Gaza, di mana lebih dari 40 ribu warga Palestina telah tewas sejak 7 Oktober 2023, kata Polyanskiy.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: EU serukan jeda kemanusiaan di Gaza untuk vaksinasi polio
Baca juga: WHO: Vaksinasi polio di Gaza terhambat jaminan keamanan dan akses
Baca juga: PBB akan fokus pada keadilan atas kejahatan terhadap warga sipil Gaza
Baca juga: Hamas: Genosida Israel di Gaza yang paling mengerikan di era modern

Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024