Fluktuasi rupiah sedang konsolidasi terhadap dolar AS namun cenderung menguat seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang positif...

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp11.423 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.427 per dolar AS.

"Penguatan mata uang domestik cenderung terbatas seiring dengan pelaku pasar keuangan yang masih cenderung wait and see terhadap efek dari faktor politik," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa pemilu menjadi begitu penting karena menentukan arah haluan ekonomi Indonesia ke depannya.

"Apapun hasil pemilu nanti diharapkan pemerintahan baru dapat memberikan kebijakan yang tetap dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi domestik," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, pasar keuangan Indonesia juga masih dibayangi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga dan pengurangan stimulus keuangan bank sentral AS (the Fed) menyusul perbaikan ekonomi Amerika Serikat.

"Namun, selain dari dinamika kebijakan di AS, faktor domestik masih cukup mendominasi," katanya.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa dalam fase menjelang Pemilu Presiden seperti saat ini, pergerakan rupiah akan cenderung bergerak di kisaran yang terbatas.

"Fluktuasi rupiah sedang konsolidasi terhadap dolar AS namun cenderung menguat seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang positif seperti laju inflasi masih terjaga, dan tren defisit neraca perdagangan Indonesia yang mengalami penurunan," kata dia.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (16/4), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.438 dibandingkan sebelumnya (15/4) di posisi Rp11.434 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014