Jakarta (ANTARA) - Lagu "Aku Kamu dan Samudra" mulai dirilis grup musik punk rock Yogyakarta Rebellion Rose pada 2015 dan diciptakan oleh Muhammad Hanifian alias "Fyan Sinner".

Grup musik yang terbentuk sejak 2008 itu diisi personel yaitu Fyan Sinner (vokal dan gitar), Sandi Gilang Moehamad alias King (drum), Fahmi Muzaki alias Max (gitar), Bayu Putro Pamungkas alias Komenk (bass), Paulus Ryan alias Pawl (gitar), dan Norman Perdana Putra Lubis alias Roman (gitar).

Lagu "Aku Kamu dan Samudra" masuk sebagai trek keenam album "Partai Anarki" sekaligus menjadi singel Rebellion Rose yang paling banyak didengarkan pada platform Spotify hingga mencapai lebih dari 79 juta kali.

Berikut lirik "Aku Kamu dan Samudra":

Senyum kecil mentari cerah menyapaku
Di tepi pantai ku menunggumu
Sapa kicau burung tak lelah bernyanyi merdu
Bernyanyi balada kau dan aku
 
Tanpa ragu langkahku besar dan bermakna
Di tanah penuh harapan kita
Percayalah sayang ku akan kembali pulang
Jaga bangku ku di sebelah mu
 
Deru birunya ombak tempat kita berjuang
Melawan deras badai luka problema
Tak kenal siang dan malam kita tak terkalahkan
Hari ini hari milik kita
 
Antara aku kamu dan samudra
Kita berbagi tawa dan berdansa
Walau di tengah duka dan deras air mata
Satu romansa kita tiada dua
 
Langit mendung pun malu duhai kekasihku
Ketika paras terangmu datang
Mentari pun salut akan cinta kasih sayang
Yang bersinar jujur di hatimu
 
Tak lelah tak henti walau di depan badai menghadang
Tak lelah tak henti untuk kita selamanya
Tak lelah tak henti walau di depan badai menghadang
Tak lelah tak henti untuk kita selamanya
 
Deru birunya ombak tempat kita berjuang
Melawan deras badai luka problema
Tak kenal siang dan malam kita tak terkalahkan
Hari ini hari kita berdua
 
Antara aku kamu dan samudra
Kita berbagi tawa dan berdansa
Walau di tengah duka dan deras air mata
Satu romansa kita tiada dua
 
Antara aku kamu dan samudra
Kita berbagi tawa dan berdansa
Walau di tengah duka dan deras air mata
Satu romansa kita tiada dua
 
Itulah aku kamu dan samudra

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024