"OSL itu 86 persennya atau senilai Rp863 miliar lebih yang bersumber dari layanan gadai telah disalurkan, sedangkan Rp129 miliar berasal dari portofolio produk non gadai," kata Kepala Humas dan Protokoler PT Pegadaian Kanwil 1 Medan, Gopher Manurung, di Medan, Kamis.
Gopher melanjutkan dari OSL keseluruhan yang angkanya Rp5.96 triliun, untuk produk gadai menyumbang portofolio terbesar di angka Rp4,6 triliun.
Sedangkan sebanyak 23 persen OSL yang bernilai Rp1,36 triliun datang dari produk non gadai dan penjualan emas dengan pertumbuhan 22,5 persen.
Gopher menambahkan, nilai OSL PT Pegadaian Kanwil 1 Medan yang wilayah kerja operasional meliputi Sumatera Utara dan Aceh per Agustus ini, sudah melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang ditetapkan, dan semua wilayah kerja memberikan kinerja yang positif.
"Wilayah kerja operasional Kanwil 1 itu meliputi dua provinsi besar, yakni Sumut dan Aceh memberikan kinerja yang positif, semua catatan laporan OSL bertumbuh," lanjutnya.
Meski demikian, PT Pegadaian Kanwil 1 Medan akan terus mengembangkan sektor layanan gadai atau non gadai, seperti menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan UMKM dengan jaminan sertifikat tanah mau pun BPKB.
Tidak hanya itu, PT Pegadaian Kanwil 1 Medan juga terus mengembangkan layanan one stop service, agar masyarakat mudah berinvestasi emas atau melakukan pembayaran lainnya.
"Sekarang itu layanan kita sudah ada gadai, non gadai dan juga investasi dengan layanan one stop service. Jadi harapannya nanti, masyarakat datang ke Pegadaian tidak hanya untuk gadai atau kredit, tapi bisa untuk investasi emas dan pembayaran kebutuhan sehari-hari," katanya.
Pewarta: Juraidi dan Dina Purnama
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024