Ketua KPU Bantul Joko Santoso di Bantul, Kamis, mengatakan, sesuai dengan tahapan, KPU akan menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati pada 22 September 2024, dan kemudian setelah itu melakukan pengundian nomor urut paslon pada 23 September.
"Pascapengundian nomor urut tentunya, mulai tanggal 25 September sampai dengan tanggal 23 November itu sudah memasuki masa kampanye, di kampanye nanti ada beberapa metode kampanye," katanya.
Dia menyebutkan selama masa kampanye Pilkada 2024, terdapat kampanye dengan metode pertemuan terbatas, pertemuan dengan rapat umum, dan ada debat bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati.
"Nah di debat nanti tentu kami akan melakukan beberapa kali debat, dan tentu dari pasangan calon bupati dan wakil bupati harus menyiapkan segala sesuatunya baik itu fisik, maupun materi debat," katanya.
Dia mengatakan, agar KPU Bantul bisa menjalankan semua tahapan, mohon dukungan dari partai politik pengusung maupun pihak terkait, agar dapat menyelenggarakan tahapan pilkada dengan prinsip-prinsip integritas, langsung, umum, bebas dan tentunya rahasia.
"Kami mohon doanya juga mudah-mudahan kami semua penyelenggara diberikan kesehatan, semuanya juga sehat, karena tahapan ke depan ini sangat mepet, dan setelah kami melakukan penerimaan pendaftaran ini nanti ada tahapan tahapan lain," katanya.
Menurut dia, tahapan Pilkada 2024 yang saat ini sedang berjalan adalah pendaftaran bakal paslon bupati dan wakil bupati, yang dimulai sejak 27 Agustus dan akan berakhir pada 29 Agustus pada pukul 23.59 WIB.
Hingga hari ketiga tahapan pendaftaran bakal paslon atau Kamis (29/8) petang, sudah ada dua bakal paslon yang mendaftar ke KPU Bantul, yaitu Abdul Halim Muslih dengan Aris Suharyanto, dan Joko Purnomo dengan Rony Wijaya Indra Gunawan.
Baca juga: Bawaslu Bangkalan: 10 kecamatan masuk kategori rawan
Baca juga: KPU tetapkan jadwal tes kesehatan paslon di RSUD Bali Mandara
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
