Kawasan ini memiliki wisata kolam renang dan bisa petik melon langsung. Wisatawan dapat melakukan rekreasi di agrowisata ini

Kuningan (ANTARA) -

Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, membentuk destinasi baru yang menerapkan konsep agrowisata petik buah melon di Desa Babatan Kecamatan Kadugede untuk mendatangkan turis domestik agar berkunjung ke daerah tersebut.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan Taufik Rohman di Kuningan, Kamis, menjelaskan pembentukan kawasan agrowisata ini menjadi salah satu upaya untuk memperbanyak jumlah desa wisata di Kuningan.
Saat ini, kata dia, Kabupaten Kuningan baru memiliki 10 desa wisata yang mengandalkan destinasi wisata alam dan atraksi budaya untuk mendatangkan turis.
Ia mengemukakan berdasarkan data, kunjungan wisata di daerahnya tercatat sebanyak 2,4 juta turis pada 2023 atau lebih tinggi dari target 2 juta wisatawan yang ditetapkan.
“Pada prinsipnya, kami dari pemerintah daerah mendukung pengembangan agrowisata di Babatan, Kuningan supaya kunjungan turis pada 2024 meningkat,” katanya.
Taufik menyampaikan bahwa agrowisata bisa menjadi opsi untuk memperbanyak destinasi wisata di Kabupaten Kuningan, karena daerahnya memiliki beberapa lokasi perkebunan yang cukup luas.

Baca juga: Pemkab Kuningan kenalkan “sport tourism” lewat Tour de Linggarjati

Baca juga: Kuningan bantu petani kembangkan buah melon dengan pertanian modern

Khusus di kawasan Babatan, pihaknya menilai pengembangan agrowisata petik melon ini bisa memberikan manfaat dan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitarnya.
“Kawasan ini memiliki wisata kolam renang dan bisa panen atau petik melon langsung. Wisatawan yang datang dapat melakukan rekreasi di agrowisata ini,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Babatan Romi Andrian menyampaikan bahwa pihaknya tengah berupaya menata dan membangun perekonomian desanya melalui berbagai program, salah satunya yakni dengan pembangunan green house.
Romi menyebutkan saran tersebut tidak hanya untuk mengembangkan sayuran, tetapi digunakan dalam membudidayakan melon dengan metode hidroponik yang menghasilkan buah berkualitas tinggi.
“Agrowisata yang dikembangkan di Desa Babatan diberi nama Bale Campernik, diharapkan dapat menjadi pemicu ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa,” ujar dia.

Baca juga: Pemkab Kuningan daftarkan varietas tembakau lokal ke Kementan

Baca juga: Menparekraf gencar mempromosikan Bandara Kertajati datangkan wisman

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024