Setiap bulannya andalan Sulsel dalam menambah devisa negara melalui ekspor dan impor itu datang dari sektor unggulan...
Makassar (ANTARA) - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) mencatat neraca perdagangan Sulawesi Selatan (Sulsel) Januari-Juli 2024 masih tetap surplus 360 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp5,55 triliun lebih (kurs Rp15.400).

Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbagsel Alimuddin Lisaw, di Makassar, Kamis, mengatakan beberapa komoditas unggulan dari sektor pertambangan, pertanian dan hasil laut masih menjadi andalan provinsi ini dalam menambah devisa negara.

"Setiap bulannya andalan Sulsel dalam menambah devisa negara melalui ekspor dan impor itu datang dari sektor unggulan, seperti pertambangan, perkebunan dan kelautan," ujarnya.

Dalam neraca perdagangan itu, Sulsel telah mengekspor berbagai komoditas unggulan hingga Juli 2024 dengan nilai 670 juta dolar AS dan impor sekitar 310 juta dolar AS, sehingga masih surplus 360 juta dolar AS.

Alimuddin menjelaskan, surplus Sulsel setiap bulan dalam neraca perdagangan, karena komoditas andalan provinsi ini setiap bulannya selalu mencatat angka ekspor yang cukup signifikan.

Bahkan untuk komoditas nikel, setiap bulan selalu menyumbang lebih dari 50 persen dari seluruh komoditas, sehingga mampu menyumbang devisa bagi negara.

Alimuddin menyebutkan, untuk sektor pertambangan seperti nikel pada perdagangan itu tercatat 549,54 juta dolar AS secara persentase berkontribusi sekitar 55,68 persen, disusul produk besi dan baja senilai 243,24 juta dolar AS 24,64 persen.

Kemudian sektor pengolahan ada rumput laut mencatat perdagangan 73,99 juta dolar AS (7,50 persen), semen sebesar 27,40 juta dolar AS (2,78 persen) dan karaginan berkontribusi sebesar 24,97 juta dolar AS (2,53 persen).

Sedangkan pada sektor importasi barang seperti gandum-ganduman mencatatkan nilai transaksi sebesar 135,19 juta dolar AS (19,96 persen), gula sebesar 92,07 juta dolar AS (13,59 persen), bungkil dan residu padat sebesar 78,19 juta dolar AS (11,55 persen).

Kemudian beras tercatat sebesar 77,26 juta dolar AS (11,41 persen) dan kokas batubara sebesar 33,22 juta dolar AS (4,91 persen).
Baca juga: Neraca perdagangan ekspor-impor Sulsel masih surplus di bulan ke-48
Baca juga: Neraca perdagangan ekspor-impor Sulsel masih surplus Rp5,3 triliun

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024