Jakarta (ANTARA) - Taman Margasatwa Ragunan yang terletak di Jakarta Selatan adalah salah satu destinasi wisata yang kaya akan sejarah dan keanekaragaman flora dan fauna. Taman Margasatwa Ragunan ternyata sudah berdiri sejak tahun 1864 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama “Planten en Dierentuin”.

Tempat wisata ini merupakan lokasi yang sangat tepat untuk menjadi tujuan edukasi dan rekreasi, di mana pengunjung dapat melihat dan mempelajari berbagai spesies hewan sambil menikmati suasana alam.

Selain itu, Ragunan memberikan gambaran bagaimana pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem flora dan fauna.

Dengan luas area sekitar 147 hektar, Taman Margasatwa Ragunan mampu menyediakan ruang yang cukup luas untuk habitat berbagai jenis satwa yang dihuni lebih dari 2.009 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon.

Selain itu, Taman Margasatwa Ragunan juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti sarana rekreasi, taman refleksi, taman bermain satwa untuk anak, dan pusat informasi.
 

Sejarah singkat Taman Marga Satwa Ragunan

Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada 19 September 1864 di Batavia yang kini menjadi Jakarta dengan nama "Planten en Dierentuin."

Pada tahun 1949 setelah Indonesia Merdeka, namanya berubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Kemudian tahun 1964, pada masa Gubernur DCI Jakarta Dr. Soemarno dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini Raya no 73 ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tahun 1966 Binatang Ragunan pertama kali dibuka untuk menjadi tempat perlindungan bagi berbagai spesies satwa dan juga sebagai fasilitas pendidikan dan rekreasi.

Dengan nama "Taman Margasatwa Ragunan." yang diambil dari nama daerah tempat kebun binatang ini berada.

Seiring berjalannya waktu, Kebun Binatang Ragunan mengalami berbagai perubahan nama dan perbaikan. Pada tahun 2010, kebun binatang ini mulai memperluas area hingga 147 hektar dan menambah koleksi hewan dengan penambahan berbagai spesies, baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan koleksi 2.101 ekor satwa dari 220 spesies dan terus berkembang hingga saat ini.

Baca juga: Rute dan jenis transportasi yang nyaman menuju ke Ragunan

Baca juga: Daftar wahana dan harga tiket masuk Ragunan

Baca juga: Cara beli tiket Ragunan via online dengan aplikasi


Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024