Jakarta (ANTARA) - Apoteker lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Windi Wikandari mengatakan obat antibiotik harus dikonsumsi sampai tuntas agar bakteri yang menginfeksi tubuh dapat dibasmi dengan sempurna.

"Antibiotik itu kan anti-bakteri berarti kita sedang terinfeksi bakteri, bakteri itu adalah makhluk hidup yang dimana kita butuh waktu untuk mematikan secara sempurna, mati total," katanya dalam sebuah diskusi daring dipantau di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan jenis-jenis bakteri yang menginfeksi tubuh memiliki jangka waktu yang berbeda-beda untuk membuatnya dalam kondisi musnah sepenuhnya.

"Ada yang butuh waktu lima hari, ada yang butuh waktu tujuh hari, ada yang butuh waktu 14 hari, bahkan ada yang butuh waktu 6-12 bulan. Itu sudah diteliti bahwa bakteri tertentu ini bisa mati dalam jangka waktu tersebut," katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan jangan sampai obat antibiotik berhenti diminum sebelum akhir periode konsumsi, meskipun gejala penyakit yang diderita sudah menurun atau hilang.

Gejala penyakit yang berkurang, kata Windi, karena bakteri sedang dalam fase dormansi atau tidak aktif secara metabolik dan melindungi diri dari kerusakan yang disebabkan oleh berbagai hal, termasuk antibiotik.

Baca juga: Guru Besar UI: Penjualan dan penggunaan antibiotik harus terkontrol

Oleh karena itu, mengonsumsi antibiotik tidak sampai tuntas justru akan membuat bakteri tersebut aktif kembali dengan kekebalan yang lebih kuat terhadap antibiotik yang sama.

"Masalahnya, jika bakteri sudah kebal antibiotik pertama kita harus minum dalam waktu yang lebih panjang. Misal, udah resisten obat TB yang (semula minum) enam bulan tadi, harus minum 12 bulan, atau minum lebih lama lagi, bisa lebih panjang dari 12 bulan. Harga yang dibutuhkan semakin lebih tinggi lagi kalau kita terkena resistensi anti-mikroba," katanya.

Windi menganjurkan konsumsi obat antibiotik sesuai dengan anjuran dokter dan diminum tepat waktu sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak menjadi lebih banyak.

"Jadi kita memastikan biar tidak ada kesempatan berkembang biak. Kita harus minumnya di saat yang tepat, jadi saat obat mau habis dalam tubuh kita harus isi lagi dalam jangka waktu yang tepat, dalam jumlah yang pas. Itu akan mematikan bakteri secara tuntas," katanya.

Baca juga: Antibiotik tak melulu diperlukan untuk atasi radang telinga tengah
Baca juga: BPOM: 10 juta kematian bakal terjadi akibat resistensi antimikroba
Baca juga: Asal gunakan antibiotik berakibat fatal pada tubuh manusia

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024