Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara menggencarkan sosialisasi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sebagai upaya menekan angka gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi atau stunting.

"Pemberian ASI pada usia enam bulan pertama bayi maka stunting dapat dicegah dan pemerintah akan mempunyai generasi yang sehat, cerdas dan produkti," kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Juaini Yusuf saat Peringatan Pekan Menyusui Sedunia di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan bahwa setiap bayi berhak memperoleh air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan sampai enam bulan dan dilanjutkan sampai dengan dua tahun disertai pemberian makanan pendamping.

Baca juga: Persagi DKI gencar kampanyekan pemberian ASI eksklusif 

Pemerintah Kota Jakarta Utara melaksanakan kegiatan Pekan Menyusui Sedunia yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara. "Memang intinya di sini kita memberikan informasi menyarankan kepada ibu-ibu supaya anak-anaknya diberikan ASI," kata dia.

Hal ini juga perintah dan anjuran Al Quran Surat Al Baqarah Ayat 233  agar ibu-ibu menyusui anak-anaknya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu yang ikut mendukung kegiatan tersebut dan berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan di seluruh jajaran fasilitas kesehatan di Jakarta Utara.

"Karena memang dengan adanya ASI itu ada imun yang sangat bagus untuk mencegah penyakit dari anak-anak itu sendiri. Makanya kita sebutkan di sini dengan memberikan ASI dapat mengurangi stunting," kata dia.

Baca juga: KPAI minta ada Pojok ASI di tempat pengungsian

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, dr Lysbeth Regina Pandjaitan menjelaskan, usia enam bulan pertama kehidupan merupakan waktu yang sangat penting bagi seorang bayi dalam pertumbuhannya.

Ia menyebutkan ASI memiliki komposisi nutrisi yang paling baik sehingga diharapkan jika
​​​​​​​​​​ibunya memberikan ASI eksklusif kepada anaknya maka pertumbuhan bayinya akan baik, seperti peningkatan berat badan dan juga tinggi badan.

Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi kampanye dan mengingatkan semua pihak untuk mendukung gerakan ASI.

"ASI menjadi hal yang terpenting untuk bayi, tersedia 24 jam ada di dalam tubuh ibu dan sangat bergizi sehingga prevalensi stunting di Jakarta Utara dapat diturunkan sesuai RPJMN targetnya tahun 2024 ini 14 persen," katanya.

Baca juga: PPAPP DKI sebut larangan promosi susu formula baik untuk anak

Pihaknya akan melakukan berbagai upaya dalam menyukseskan turunnya stunting menjadi 14 persen pada 2024 sesuai arahan pemerintah.

Prevalensi stunting di Jakarta Utara pada 2023 
sebesar 19,8 persen dan target 2024 adalah 14 persen. "Salah satu upayanya untuk menurunkan stunting dengan mempromosikan pemberian air susu ibu kepada bayi-bayinya," kata dia.

Pemkot Jakarta Utara menggelar Pekan Menyusui Sedunia melalui kegiatan sosialisasi dan lomba tentang ASI yang diikuti oleh Puskesmas dan RS di Wilayah Jakarta Utara.
​​​​​​
Selain itu Lomba Balita Sehat, Lomba Ibu Menyusui, Lomba Kuis Cerdas Kader Kesehatan tentang ASI dan diskusi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024