Seoul (ANTARA) - Pemerintah Korea Selatan akan menaikkan besaran premi pensiun secara bertahap bagi generasi muda dan generasi paruh baya untuk mengatasi masalah dana pensiun yang nilainya terus merosot.

Krisis dana pensiun itu disebabkan oleh bertambahnya jumlah lansia di Korsel dan menurunnya angka kelahiran.

"Pemerintah harus mengatur jaminan pembayaran pensiun nasional dalam undang-undang untuk meyakinkan generasi muda bahwa mereka akan menerima uang pensiun," kata Presiden Yoon Suk Yeol dalam pidato di televisi pada Kamis.

Sebelumnya, Dinas Pensiun Nasional yang dikelola pemerintah mengatakan bahwa dana mereka diperkirakan akan habis pada 2055 setelah mengalami defisit pertama kali pada 2041.

“Kami akan memulihkan kepercayaan publik terhadap dana pensiun nasional dengan reformasi berkelanjutan yang bisa bertahan lama,” kata Yoon.

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong reformasi dana pensiun umum dan swasta untuk meningkatkan kesejahteraan para pensiunan.

Pemerintah Korsel akan segera mengumumkan rencana reformasi pensiun secara terperinci dan meminta dukungan Majelis Nasional yang dikuasai kelompok oposisi untuk merevisi undang-undang pensiun.

Sebelumnya, partai-partai penguasa dan oposisi gagal mencapai kesepakatan soal reformasi tersebut. Mereka berbeda pendapat tentang berapa besar dana yang akan diterima para pensiunan.

Sumber: Yonhap-OANA
​​​​​​​
Baca juga: Angka kelahiran Korsel meningkat untuk pertama kalinya dalam 8 tahun
Baca juga: PM Korsel minta perawat, tenaga medis batalkan rencana mogok


Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024