Jakarta (ANTARA) - Partai Buruh berharap masih ada keajaiban untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di hari terakhir pendaftaran bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur (bacagub-bacawagub) Pilkada DKI Jakarta 2024.
 
"Semoga ada keberuntungan (miracle), ada partai-partai yang barangkali sudah mengajukan pencalonan itu mau bergabung dengan Partai Buruh untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta," kata Ketua Tim Pilkada Partai Buruh Said Salahudin di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
 
Menurut Said, banyak orang yang menganggap Anies sudah tidak lagi memiliki peluang maju di Pilkada Jakarta 2024 setelah gagal diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP).
 
Meskipun Partai Buruh menyadari bahwa peluangnya kecil untuk Anies, kata Said, pihaknya tetap maju dan berjuang sampai penutupan pendaftaran bacagub-bacawagub di KPU DKI Jakarta ditutup.
 
Baca juga: Partai Buruh absen di Pilkada Jakarta jika Anies tak bisa maju

Walaupun harus diakui kecil, tetapi sekecil apapun peluang itu Partai Buruh akan terus berjuang untuk Anies Baswedan. "Karena itulah sejatinya yang dikehendaki rakyat Jakarta agar Pak Anies jadi Gubernur DKI. Kita akan terus dukung sampai titik akhir," ujar Said.

Selain itu, Partai Buruh juga melihat masih ada celah aturan yang membuat Anies berpeluang maju. Said menyebutkan, pihaknya tetap berpegang teguh pada aspirasi rakyat Jakarta serta Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 Tahun 2024.
 
Said menjelaskan, bunyi Pasal 12 ayat 1 PKPU Nomor 8 Tahun 2024 menyatakan, dalam hal partai politik peserta pemilu mengusulkan lebih dari 1 (satu) pasangan calon, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan klarifikasi kepada partai politik peserta pemilu tingkat pusat melalui KPU.
 
"Kalau memang betul-betul tidak bisa, kenapa dibuka ruang klarifikasi? Apabila dua, bagaimana solusinya? Diatur. Jadi saya menghormati pendapat yang mengatakan tidak boleh, tapi ini bunyi PKPU," kata Said.

Baca juga: Partai Buruh buka peluang gagas koalisi baru usung Anies di Jakarta
 
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Said juga mengomentari poster undangan terbuka bertuliskan "Anies Menata Jakarta" dan daftar ke KPU pada hari terakhir pendaftaran, Kamis (29/8) yang beredar luas. Logo PKB, Partai Ummat, Partai Buruh dan Partai Hanura masuk dalam poster yang tertulis dalam undangan terbuka tersebut.
 
Menurut Said, apabila itu benar, dukungan dari PKB dan Partai Buruh saja sebenarnya cukup.
 
"Kemarin beredar 'flyer' digital. Ada PKB dan sebagainya. Memang kalau ada PKB bisa itu, PKB, Partai Buruh dan partai lainnya. PKB dan Partai Buruh sebenarnya cukup," katanya.

Terhadap "flyer" itu, pihaknya tidak tahu-menahu. "Justru saya ditanya wartawan. Kalau benar, jempol, top," kata Said.

Baca juga: Partai Buruh usung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024
 
Sebelumnya, Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik menegaskan bahwa partai politik (parpol) atau gabungan parpol hanya dapat memberikan dukungan kepada satu bakal pasangan calon dan tidak bisa ditarik setelah melakukan pendaftaran.
 
"Berdasarkan Pasal 40 ayat 4 UU Nomor 10 Tahun 2016, parpol atau gabungan parpol hanya dapat mengusulkan satu pasangan calon," kata Idham di Sorong, Papua Barat Daya, Kamis.
 
Menurut Idham, aturan tersebut juga dipertegas dengan Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024 yang menyatakan bahwa parpol peserta pemilu atau gabungan yang telah mendaftarkan pasangan ke KPU provinsi atau kota tidak dapat menarik pengusulnya sejak pendaftaran.
 
Idham menjelaskan, dengan aturan tersebut dapat dipastikan untuk parpol yang akan menarik dukungan dan mendukung pasangan calon lainnya tidak akan dihitung oleh KPU.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024