“Dengan asumsi pilkada berjalan fair dan tanpa intervensi kekuasaan, kontestasi Pilkada Jateng akan menarik. Semua punya peluang menang,” kata Luthfi saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.
Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa menarik atau tidaknya Pilkada Jateng juga bergantung kepada strategi tiap bakal pasangan calon untuk mendekati pemilih, dan meyakinkan masyarakat.
Sementara itu, ia berpendapat bahwa latar belakang tiap calon, yakni Andika Perkasa sebagai mantan Panglima TNI, dan Ahmad Luthfi yang pernah menjabat Kapolda Jateng, dinilai tidak memiliki pengaruh terhadap kontestasi Pilkada Jateng.
“Secara legal, penggunaan aparat keamanan dan TNI kan dilarang keras. Penentu utama adalah jaringan partai politik, jaringan informal tim sukses di luar struktur parpol, dan logistik,” katanya menjelaskan.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah Handi Tri Ujiono di Semarang, Rabu (28/8), mengatakan bahwa Pilkada Jateng akan diikuti dua pasangan calon usai sisa suara sah Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jateng 2024 yang menjadi syarat untuk mengusung bakal pasangan calon kurang dari batas minimal jumlah suara yang ditentukan.
Handi menjelaskan bahwa PDI Perjuangan mendaftarkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dengan berbekal 5,2 juta suara sah, sedangkan gabungan sembilan partai politik mendaftarkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dengan berbekal 13,7 juta suara sah hasil Pemilu 2024.
Sembilan partai politik pengusung pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Solidaritas Indonesia.
Baca juga: PDIP tepis kompromi dengan Jokowi dalam pencalonan Pramono Anung
Baca juga: Pakar sebut pilihan tidak menjadi kader partai akan merugikan Anies
Baca juga: Puan tanggapi kabar PDIP usung Anies pada Pilkada Jabar
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024