apa yang kita perjuangkan kan buat teman-teman juga
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pengojek online yang tengah melintasi di sekitar Patung Kuda disuruh peserta aksi untuk terlibat di dalam kegiatan unjuk rasa di daerah tersebut, Kamis.
Di lokasi, seorang pengojek online yang tertahan lampu merah di Jalan Budi Kemuliaan menuju bundaran Patung Kuda disuruh berhenti oleh peserta unjuk rasa agar mengikuti aksi yang sedang berlangsung.
Pengojek online yang disuruh berhenti itu pun mengeluarkan jaketnya dari dalam tas dan mencari jalan menuju parkiran di trotoar Jalan Budi Kemuliaan untuk kemudian bergabung dengan pengunjuk rasa.
Seorang pengojek online asal Depok bernama Jono mengatakan beberapa saat setelah aksi dimulai telah mengajak beberapa kawan ojek online yang melintasi untuk ikut di dalam aksi.
"Ya apa yang kita perjuangkan kan buat teman-teman juga. Jadi mereka harus ngerti gitu. Mereka juga harusnya ikut. Ya kalau buat kebutuhan keluarga, siapa yang enggak punya keluarga. Saya juga punya keluarga," kata Jono.
Jono menambahkan bahwa aksi yang dirinya dan kawan-kawannya lakukan diharapkan bisa sampai pada titik temu dengan perusahaan penyedia aplikasi (aplikator).
"Kita berjuang sampai ada titik temu lah. Semoga nanti jam 16.00 atau 17.00 sudah ada titik temu," tutur Jono.
Adapun hingga pukul 15.16 WIB, massa aksi masih bersuara menyampaikan tuntutan kepada pihak aplikator. Secara bergantian massa aksi yang ada menyampaikan orasi dari atas mobil komando.
Diketahui, Aksi tersebut menyampaikan beberapa tuntutannya kepada perusahaan maupun pemerintah. Rencananya, aksi dari massa ojol dan kurir yang menamakan diri Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia ini diikuti 500-1.000 orang.
Baca juga: Wanita pengemudi ojek online keluhkan sistem skors di dalam aplikasi
Baca juga: Polisi memblokade di Jalan Merdeka Barat imbas aksi ojek daring
Baca juga: Transjakarta antisipasi untuk masyarakat yang terdampak demo hari ini
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024